Gerindra dan PKS Tak Peduli Kepentingan Warga Jakarta

Senin, 29 Oktober 2018 – 21:06 WIB
Dari kiri: Anies Baswedan, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Presiden PKS Sohibul Iman, Sandiaga Uno. Foto: dok JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Luky Sandra Amalia mengaku kecewa kepada Gerindra dan PKS yang terus berpolemik soal wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. Padahal, persoalan yang dihadapi Pemprov DKI kini kian berat.

Menurut dia, polemik tersebut membuktikan bahwa kedua partai tak peduli dengan kepentingan warga ibu kota. "Parpol kembali meletakan semata kepentingan politik partai atau mengakomodasi masyarakat Jakarta, maunya apa. Perilaku politik seperti ini jelas tidak bagus karena merugikan publik, " ujarnya di Jakarta, Senin (29/10).

BACA JUGA: Ferry Gerindra Tuding Menko Luhut Lindungi Proyek Bermasalah

Luky merasa heran, kenapa sampai sekarang Prabowo Subianto selaku ketua umum Partai Gerindra belum memberikan instruksi mengenai pengganti Sandiaga. Di lain pihak, PKS tak mau kehilangan kesempatan mendudukkan orangnya sebagai wagub. Ketidaktegasan Prabowo membuat PKS terus bermain mata agar mendapat kursi Wagub.

Sebelumnya, Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menilai ada sandiwara politik dari PKS dan Gerindra. Jerry menduga, kedua partai akan terus bersandiwara hingga pilpres 2019 nanti. Tentu saja, warga Jakarta yang dirugikan.

BACA JUGA: Sepertinya PKS Sedang Galau Banget, Ini Tanda-tandanya

"Seperti ada unsur kesengajaan atau sebuah sandiwara politik yang dimainkan sampai tahun depan. Saya curiga mereka menunggu hasil Pilpres baru diumumkan, siapa yang jadi wakil gubernur," kata dia.

Dia curiga, kalau pun kemudian koalisis Prabowo-Sandiaga kalah di Pilpres, maka Sandiaga akan kembali lagi menjadi wakil gubernur.

BACA JUGA: Ngebet Jadi Wagub, Taufik Mengaku Cuma Petugas Partai

Menurut Jerry, jika skenario itu terjadi, sungguh tidak etis. Alhasil, sudah seharusnya Gerindra dan PKS segera menunjuk siapa pengganti Sandiaga. Pasalnya, Jakarta memerlukan perbaikan dan percepatan pelayanan publik.

"Kalau Sandiaga kalah bisa saja dia balik menjadi wagub DKI Jakarta. Sudah seharusnya dipercepat jangan tunggu sampai tahun depan," ujar dia.

Dia menilai PKS dan Gerindra tak boleh terus bersandiwara karena perilaku itu sejatinya merusak demokrasi sekaligus merugikan warga DKI Jakarta. Karena kinerja gubernur tak akan pernah maksimal jika tidak didukung oleh wakil gubernur.

"Kan DPRD dan partai koalisi juga sangat menentukan. Bagi saya Anies akan menuruti saja siapa yang akan ditunjuk mendampinginya," katanya.

Dia pun mengaku tak habis pikir pemilihan Wagub DKI ini diulur-ulur. Ini menunjukan bahwa ada lobi-lobi kepentingan kekuasaan dan bagi-bagi antara PKS dan Gerindra. (srs/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Organisasi Sayap Gerindra Persoalkan RUU Pesantrean


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Wagub Dki   Gerindra   PKS  

Terpopuler