jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari UIN Jakarta Pangi Syarwi Chaniago menilai Gerindra sejauh ini gagal total menjalankan peran oposisi. Padahal, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah masuk usia ketiga.
"Partai Gerindra belum bisa jadi oposisi sejati," sebut Pangi saat dihubungi redaksi, Senin (6/11).
BACA JUGA: Jokowi Mantu, Prabowo dan Fadli Zon Diundang, Hadirkah?
Menurutnya, Partai Gerindra tidak seperti PDIP di era pemerintahan SBY. Pada periode tersebut elektabilitas PDIP selalu menempel Demokrat.
Nah, sekarang Gerindra tampaknya tak berdaya melawan PDIP sebagai kendaraan politik utama Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: Pilgub Jatim Bakal Pengaruhi Pertarungan Jokowi vs Prabowo
Dalam survei PolMark Indonesia yang dirilis baru-baru ini menunjukkan, perbedaan elektabilitas antara Partai Gerindra dengan PDIP Gerindra sangat timpang.
Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto 7,1 persen sementara PDIP pimpinan Megawati Soekarnoputri 25,1 persen.
BACA JUGA: Koalisi Merah Putih Bubar?
Sebagai oposisi, lanjut Pangi, Partai Gerindra harusnya terdepan menyuarakan aspirasi rakyat, dan mengkritisi persoalan-persoalan bangsa.
"Yang terlihat tiga tahun ini, kritikan Gerindra belum rapi, tidak sistematis dan terkesan tidak ada komando. Yang menonjol baru individu-individu, seperti Fadli Zon," ujar Pangi. (rus/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Masih Kuat, Raih 43,5 Persen
Redaktur : Adil
Reporter : Adil, Muhammad Amjad