Gerindra Geser PDIP di Jabar, Jateng Tetap Kandang Banteng

Jumat, 02 November 2018 – 19:01 WIB
Jumpa pers LSI di Jakarta, Jumat (2/11) tentang elektabilitas partai politik di 10 provisi. Foto: Igman/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil jajak pendapat tentang elektabilitas partai politik kontestan Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 di 10 provinsi. Kesepuluh provinsi itu adalah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Riau Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan.

Berdasar survei yang dilakukan pada 4-10 Oktober 2018 itu, PDIP dominan di lima dari 10 provinsi, yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Sedangkan dominasi PDIP di Jawa Barat pada Pemilu 2014 dipatahkan oleh Gerindra.

BACA JUGA: PDIP Siap Bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah Menjaga NKRI

Peneliti Senior LSI Adjie Alfaraby dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/11) mengungkapkan, Gerindra menjadi jawara di Riau, Banten dan Jawa Barat. “Dan potensial menjadi nomor dua (secara nasional, red) di Pileg 2019,” ujarnya.

Adjie menjelaskan, PDIP yang pada Pemilu 2014 menjadi jawara di Jabar dengan 19,6 persen suara, berdasar survei LSI terkini elektabilitas cuma 17,8 persen. Posisinya digantikan oleh Gerindra yang pada Pemilu 2014 meraih 11,2 persen suara, tapi berdasar survei terbaru LSI memiliki elektabilitas 20,2 persen.

BACA JUGA: Prabowo Berpidato soal Tampang, #SaveMukaBoyolali Trending

Sedangkan posisi ketiga di Jabar berdasar survei LSI ditempati Golkar (11,3 persen). Adapun PKS di peringkat keempat dengan 6 persen dan di posisi kelima adalah PPP dengan 4,7 persen.

Namun, PDIP masih mempertahankan dominasinya di Jawa Tengah. PDIP yang pada Pemilu 2014 meraih 24,4 persen suara di Jawa Tengah, elektabilitasnya berdasar survei LSI melonjak menjadi 46 persen.

BACA JUGA: PKS DKI Masih Yakin Prabowo Tak Ingkar Janji

"Ini kenaikan luar biasa. PDIP makin menegaskan diri bahwa Jawa Tengah adalah kandang banteng," ujar Adjie.

Di bawah PDIP ada Gerindra dengan 6,2 persen, diikuti PKB (4,8 persen), Golkar (4,2 persen) dan PPP (3,5 persen). Gerindra lagi-lagi menyodok dari peringkat keempat pada Pemilu 2014, menjadi di posisi kedua berdasar survei LSI.

PDIP juga menunjukkan dominasinya di DKI Jakarta dan Sumut. Di DKI, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu memiliki elektabilitas 23,1 persen.

Namun, angka itu turun jika dibandingkan perolehan suara PDIP di DKI pada Pemilu 2014 yang mencapai 28 persen suara. Di bawah PDIP ada Gerindra yang melonjak dari 12,5 persen pada Pemilu 2014 menjadi 17,1 persen berdasar survei LSI.

Selain PDIP dan Gerindra, ada empat partai lain yang memiliki elektabilitas lumayan. Yakni PKS (6,2 persen), Golkar (4,3 persen), serta Partai Demokrat dan PPP masing-masing 3 persen.

Adapun di Sumut, PDIP menggeser dominasi Golkar yang menjadi jawara pada Pemilu 2014. Elektabilitas PDIP terkini di Sumut adalah 28 persen atau naik signifikan dari 15,6 persen berdasar perolehan suara berdasar Pemilu 2014.

Sedangkan Golkar anjlok di peringkat ketiga. Elektabilitasnya menjadi 6,7 persen atau turun dari 16,4 persen berdasar perolehan suara di Pemilu 2014.

Adapun Gerindra menempati posisi kedua di Sumut dengan elektabilitas 16,5 persen. Perolehan suara partai pimpinan Prabowo Subianto itu di Sumut pada Pemilu 2014 adalah 13,3 persen atau berada di posisi ketiga.

Bagaimana dengan Jawa Timur? PKB menjadi jawaranya.

Elektabilitas partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu di Jatim adalah 21,7 persen atau unggul tipis di atas PDIP dengan 21 persen. Sedangkan posisi ketiga di Jawa Timur menjadi milik Golkar dengan 5,2 persen.

Gerindra menempati posisi keempat dengan 4,6 persen. Sedangkan Partai Demokrat menjadi juru kunci di posisi lima besar dengan 3,6 persen.

Merujuk survei itu, Golkar masih dominan di Sulawesi Selatan dengan 23,5 persen. Angka itu meningkat dibandingkan perolehan suara Golkar pada Pemilu 2014 sebesar 20,1 persen.

Sedangkan posisi kedua di Sulsel menjadi milik Gerindra dengan 16,3 persen. Selanjutnya di posisi ketiga ada PDIP dengan 7,3 persen.

Adjie mengatakan, PDIP potensial mempertahankan posisinya sebagai jawara pileg. “Juga potensial melampauai dukungan pada Pileg 2014,” katanya.

Melihat hasil itu pula LSI menyimpulkan pemilu serentak menguntungkan partai yang memiliki calon presiden (capres). “Pemilu serentaj terbukti menguntungkan dua partai yang memiliki capres, yaitu PDIP dan Gerindra,” ulasnya.

LSI menggunakan metode multistage random sampling untuk melakukan survei di 10 provinsi itu. Responden per provinsi adalah 600 orang.

Pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error dalam survei itu kurang lebih 4,1 persen.(aim/jpc)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Taufik Mengusulkan, Prabowo Memutuskan


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler