jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan keputusan Partai Demokrat (PD) mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno harus diikuti seluruh komponen PD di semua tingkatan. Muzani mengingatkan, keputusan itu harus dipatuhi seluruh calon anggota legislatif (caleg) di semua tingkatan.
Menurut dia, sudah menjadi seni politik dan tantangan bagi kader partai untuk memperoleh kursi di suatu wilayah yang bukan basis Prabowo-Sandi.
BACA JUGA: Caleg dari Partai Koalisi Harus Dukung Prabowo - Sandi
“Bagaimana partai-partai koalisi juga harus eksis mendapatkan kursi dari rakyat, itu adalah seni politik yang juga harus mendapatkan support bagi para caleg untuk meyakinkan rakyat,” kata Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11).
Menurut Muzani, persoalan seperti ini bukan hanya dialami partai koalisi Prabowo-Sandi, maupun Partai Demokrat saja. Namun, ujar dia, persoalan ini juga dialami partai yang tergabung dalam koalisi pengusung Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin.
BACA JUGA: Fahira Idris Sudah Muak, Minta KPU Percepat Debat Capres
“Itu juga diceritakan oleh kawan koalisi di sana, kami juga sama. Tapi, yang penting bagaimana di satu sisi perjuangan presiden itu berhasil, tapi di sisi lain perjuangan legislatif itu juga berhasil,” katanya.
Muzani mengatakan, jika Partai Demokrat memberikan kelonggaran atau kebebasan kepada para calegnya untuk membebaskan pilihan dalam pilpres itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. Dia menilai hal itu adalah cara PD mengambil langkah politik.
BACA JUGA: Jangan-jangan Sandiaga Sengaja Langkahi Makam Pendiri NU
“Tetapi, itu biasanya dampaknya terhadap militansi kader terhadap tanggung jawab keputusan partai politiknya,” ujarnya.
Yang jelas, kata dia, Partai Gerindra tidak memberikan toleransi kepada kadernya untuk bersikap demikian. Kader harus mendukung apa yang menjadi keputusan partai yang sudah mengusung Prabowo-Sandi.
Meski demikian, Muzani mengatakan, pihaknya tidak bisa memaksa Partai Demokrat untuk melakukan hal yang sama. “Kalau kami sama sekali tidak memberikan toleransi. Dan sekali lagi ya terserah kepada Demokrat,” katanya.
Menurut Muzani, salah satu seni dalam politik mengelola sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Selain itu bagaimana mengelola kepercayaan, harapan, dan masalah yang dihadapi rakyat, dari pesimistis menjadi optimistis.
Menurut dia, hal itu seharusnya menjadi sebuah bagian yang diyakinkan oleh pimpinan partai kepada kadernya.
“Kan semua menjadi anggota DPR dari sesuatu yang tidak dikenal menjadi dikenal rakyat, akhirnya dipilih dan dipercaya rakyat. Partai politik juga begitu. Jadi, itu yang harus dikelola sehingga kemampuan untuk mengelola harapan dan amanat rakyat itu menjadi sesuatu kekuatan kita,” papar Muzani. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2014 Jokowi Kalah Tipis, 2019 Target 78 Persen
Redaktur & Reporter : Boy