Gerindra Malu Indonesia Jadi Tujuan Wisata Seks Dunia

Kamis, 13 Juni 2013 – 16:12 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Hashim Djojohadikusumo mengaku prihatin Indonesia termasuk sebagai negara terbesar di dunia dalam perdagangan orang secara ilegal.

Bahkan menurut dia, Indonesia menjadi negara tujuan wisata Seks dunia. "Saya dapat informasi Indonesia jadi tujuan wisata seks dunia dan penerima perempuan-perempuan sebagai budak seks. Ini sangat memalukan," kata Hashim di DPR, Jakarta, Kamis (13/6).

Apalagi ada kabar pelajar SMP sudah menjadi mucikari. Menurutnya, kondisi itu memperkuat pemikiran negara lain mengenai kondisi dunia malam di Indonesia. Mereka yang menjadi bagian dunia malam hampir mayoritas korban perdagangan orang. Karenanya banyak yang harus dibenahi terkait masalah itu.

Hashim menerangkan, Indonesia sudah mempunyai undang-undang yang mengatur pemberantasan tindak pidana perdagangan orang. Namun sampai sekarang belum ada penunjuk pelaksanaan (juklak) bagi penegak hukum untuk bertindak.

"Sudah 5 tahun tidak ada juklak. Mungkin pemerintah sibuk dengan masalah lain, tapi masalah ini juga sangat penting," ujar Hashim.

Ia meminta fraksi Gerindra untuk menjadi ujung tombak dalam kasus perdagangan manusia. "Saya harapkan semua partai dan unsur pemerintah peduli akan hal ini. Siapa saja di partai politik harus bertindak," ucapnya.

Sementara itu anggota Komisi VIII DPR dari fraksi Partai Gerindra, Sumarjati Arjoso menyatakan Indonesia juga menjadi negara sumber pemasok obyek praktek perdagangan orang.

Menurut Sumarjati, setiap provinsi di Indonesia merupakan sumber dan tujuan perdagangan orang. "Jawa Barat, Jawa Tengah , Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Banten merupakan provinsi yang menjadi sumber terbanyak," kata dia.

Undang-undang, PP dan Perpres Perdagangan Orang beserta Gugus Tugasnya sudah sekian tahun diterapkan. Namun perdagangan orang khususnya wanita dan anak-anak tetap saja marak terjadi.

"Kita dapat data jumlah perempuan dan anak-anak yang menjadi korban trafficking tahun 2011 mencapai 2.859 orang diantaranya sebanyak 68 orang dijual di Arab Saudi dan di Singapura mencapai 29 orang serta negara lainnya seperti di Jepang termasuk Malaysia," ujar Sumarjati. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kompolnas Gelar Pertemuan Dua Kandidat Kapolri

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler