Gerindra: Paket Ekonomi Jokowi Adalah Pembunuhan Massal

Senin, 19 November 2018 – 22:19 WIB
Ketua Umum PP Satria Moh. Nizar Zahro. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) ke-16 pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang membebaskan pihak asing menguasai 100 persen saham 54 jenis bidang usaha dikritik oleh politikus Gerindra Moh Nizar Zahro.

Anggota Badan Anggaran DPR itu menilai kebijakan yang ditempuh pemerintah itu jalan buntu, jika dijadikan alasan menggenjot investasi asing di dalam negeri.

BACA JUGA: Jokowi: Harga Naik 100 Perak, Detik Itu Saya Telepon Kabulog

"Kebijakan mengobral 54 bidang usaha kepada asing di paket kebijakan ekonomi ke-16 ini adalah pembunuhan massal terhadap UKM Indonesia. Pasalnya ke-54 bidang usaha yang diobral adalah mayoritas berkategori UKM," kata Nizar kepada JPNN, Senin (19/11).

Selama ini, katanya, ke-54 bidang usaha tersebut terlindungi dalam daftar negatif investasi (DNI). Artinya, negara wajib melindunginya dari gempuran asing. Namun dia tidak menyangka rezim Jokowi melepaskan perlindungan tersebut.

BACA JUGA: Prabowo Sebut Ekonomi Indonesia Total Dikelola Asing

"Mestinya Jokowi berkaca kepada Paket Kebijakan Ekonomi jilid kesepuluh, di mana waktu itu juga sudah membuka kran 35 macam usaha kepada asing. Tapi nyatanya investasi yang diharap tidak datang," jelas ketua umum Satria Gerindra ini.

Dia menduga pemeritahan Jokowi penasaran atas kegagalan paket ekonomi jilid ke-10 dan ingin mempertaruhkannya kembali melalui paket ekonomi jilid ke-16. Sehingga makin banyak jenis usaha yang diobral untuk asing.

BACA JUGA: Novel Bamukmin: Jokowi bukan Peserta Aksi 212, tapi..

"Semakin banyaknya bidang usaha yang bisa dikuasai asing membuktikkan rezim ini telah mencampakkan Nawacita dan Trisakti. Janji-janji manis mengusung ekonomi kerakyatan nyatanya berubah menjadi pembela ekonomi asing," jelasnya.

Legislator asal Madura ini menganggap pemerintah sudah frustasi dan menemui jalan buntu. Sebab, janji mengerek pertumbuhan ekonomi 7 persen telah menjadi momok. Sebab, berbagai kebijakan telah ditempuh namun gagal total karena pertumbuhan ekonomi masih tidak beranjak dari 5 persen.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Timses Jokowi di Jatim Aktif Garap Segmen Pekerja Pabrik


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler