jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria berharap sistem pemilihan umum jangan lagi mengebiri hak-hak rakyat.
Ini disampaikan Riza, menyikapi adanya usulan sistem tertutup dan terbuka terbatas dalam draft Rancangan Undang-undang Pemilihan Umum (RUU Pemilu) yang diusulkan pemerintah ke DPR.
BACA JUGA: Yakinlah, Mabes Polri Pasti Tuntaskan Kasus BC Tanjungpriok
"Jangan lagi mengebiri hak rakyat. biarlah beri kebebasan bagi rakyat untuk menentukan pilihannya. Kalau takut kalah, ya sudah masukkan caleg yang terbaik," kata Riza saat diskusi bertajuk "Pro Kontra Draft RUU Pemilu" di Pressroom DPR, Kamis (3/11).
Dia mengatakan di era reformasi ini sistem proporsional terbuka adalah yang paling ideal. Itu sesuai dengan era keterbukaan sekarang ini.
BACA JUGA: Ternyata Ada Pabrik Ekstasi di Bekasi
Bila alasan pemerintah mengusung sistem proporsional tertutup supaya partai bisa menempatkan kader terbaiknya di parlemen, atau agar partai diisi oleh orang-orang populer, itu dinilainya kurang tepat.
"Bagi kami, ini eranya keterbukaan. Terpenting adalah kedaulatan dan demokrasi itu ada di tangan rakyat. Regulasi hanya mengatur, parpol hanya menyajikan," ujar politikus Gerindra itu.
BACA JUGA: Mas Agus Juga Gerah SBY Dihantam Fitnah
Ia menambahkan, dengan sistem yang ada sekarang partai politik sudah diberikan kewenangan luar biasa mulai dari menentukan nama-nama calon legislatif.
Sehingga, ketika parpol tidak ingin si A masuk parlemen, maka jangan dimasukkan sebagai caleg.
"Umpamanya begitu. Jadi sebenarnya sudah besar regulasi bagi partai politik (dalam sistem terbuka)," pungkasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulkifli Hasan Siaga di MPR Saat Demo 4 November
Redaktur : Tim Redaksi