jpnn.com, TIMIKA - Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua, pada tahun anggaran 2016 mengucurkan dana bantuan parpol Rp 932 juta.
Sayangnya, sampai akhir masa tahun anggaran bahkan hingga saat ini, satu dari Sembilan parpol belum menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Pemda Mimika. Yakni Partai Gerindra.
BACA JUGA: Demi Memuluskan Langkah Prabowo di Pilpres 2019
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Mimika, Andi Ramli mengungkapkan, bahwa dana itu sudah ditransfer ke rekening sembilan parpol yang mendapatkan suara di dewan.
Sembilan parpol itu yakni Nasdem, PKB, PDIP, Golkar, Gerindra, PAN, Hanura, Demokrat, PBB, PKPI. Namun karena persoalan konflik kepengurusan kala itu, Golkar tidak mendapatkan.
BACA JUGA: Dugaan Penyelewengan Dana Bantuan Parpol Diusut Kejaksaan
“Yang saya bayar 9 parpol saja, karena Golkar saya tidak sempat cairkan, mereka baru Musda, jadi yang cair itu 9 partai,” terangnya.
Penyalurannya kata Andi, disesuaikan dengan jumlah suara yang diperoleh setiap parpil. Satu suara dihargai Rp 4.600.
BACA JUGA: Gerindra-PKS Berkoalisi di Pilgub Jabar, nih Jagonya
Sebelum disalurkan, Kesbangpol melakukan verifikasi kemudian direkomendasikan ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah untuk dilakukan pembayaran langsung ke rekening partai.
Total dana yang ditransfer ke partai politik sekitar Rp 932 juta tapi menurut Ramli tidak dicairkan seluruhnya, karena Golkar tidak mendapatkan.
Sayangnya, salah satu parpol yakni Gerindra belum menyampaikan laporan kepada Pemda Mimika melalui Kesbangpol.
Belum adanya laporan ini menurut Ramli menjadi salah satu temuan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Ia sendiri sudah menindaklanjuti dengan melayangkan surat teguran tapi belum juga direspon.
Salah satu konsekuensi jika Gerindra tak kunjung melaporkan penggunaan dana pembinaan parpol itu, maka berikutnya tidak akan mendapatkan bantuan lagi. (sun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Isu Jawa dan Non-Jawa Sudah Tidak Penting Lagi di Pilpres
Redaktur & Reporter : Soetomo