jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono berharap agenda rekonsiliasi politik nasional antara Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tidak dimaknai negatif oleh publik.
Arief menjamin tidak ada agenda politik praktis terselubung ketika Prabowo menggelar rekonsiliasi dengan Jokowi. Gerindra tidak akan memanfaatkan momentum rekonsiliasi agar masuk ke partai koalisi pemerintahan.
BACA JUGA: Sstt...Ada yang Sengaja Halangi Pertemuan Prabowo dan Jokowi
"Isu Gerindra akan masuk, saya jelaskan, itu belum ada agenda apa pun," ucap Arief ditemui setelah menghadiri acara diskusi dengan judul "Rekonsiliasi Indonesia Kerja Menuju Adil Makmur" di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (12/7).
Menurut dia, rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi murni untuk kepentingan rakyat. Rekonsiliasi antara dua figur sentral Pilpres 2019 itu, diyakini Arief, akan mengurangi tensi panas di masyarakat.
BACA JUGA: Arief Poyuono: Jangan Ada Dusta
"Sebab, pilpres ini kan panasnya luar biasa. Kalau ada pertemuan, harus ada komitmen untuk rakyat," ucap dia.
Selain itu, ucap dia, rekonsiliasi bisa dipakai untuk mengoreksi proyek infrastruktur era pemerintahan Jokowi. Tidak sedikit rakyat yang merasa keberatan karena infrastruktur dibangun dengan memakai utang.
BACA JUGA: Gus Aiz PBNU Ingin Rekonsiliasi Jokowi - Prabowo Tanpa Embel-embel soal Rizieq
"Misalnya lima tahun pembangunan itu mengutamakan utang. Artinya bisa tidak dihentikan itu," pungkas dia.(mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Bakal Makin Tertinggal jika Terus Jadi Oposisi
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan