jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) tahun 2021 menargetkan peningkatan kualitas produk Usaha Menengah dan Kecil Menengah (UMKM) lokal dan peningkatan peran aktif pemerintah daerah lewat transformasi digital.
Terutama peningkatan kualitas UMKM di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT).
BACA JUGA: Pemilik Restoran ini Sungguh Berani Tolak Ganjar yang Akan Makan di Tempatnya
Komitmen ini ditegaskan dalam acara puncak Gernas BBI bertema “Kilau Digital Permata Flobamora” yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Puncak Waringin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Flobamora merupakan singkatan dari beberapa pulau besar di Provinsi NTT, yakni Flores, Sumba, Timor, dan Alor.
BACA JUGA: Ganjar Terus Genjot UMKM Jateng agar Berjualan Secara Online
Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam sambutan pembuka yang disampaikan secara online menyebut bahwa Gernas BBI adalah salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan dan kemandirian ekonomi nasional melalui UMKM.
“Gernas BBI diharapkan bisa mendorong national branding produk lokal unggulan sehingga menciptakan pasar yang lebih besar guna meningkatkan ekonomi daerah maupun nasional,” kata Ma’ruf Amin.
BACA JUGA: Gus Menteri Optimistis Gernas BBI Memacu Gairah Pelaku UMKM
Menurut Ma’ruf Amin, Gernas BBI juga diarahkan untuk transformasi ekonomi digital, sehingga penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan informasi menjadi hal paling mendasar dan mutlak untuk dipenuhi.
Pembangunan infrastruktur digital ini menjadi tugas Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo melalui proyek strategis nasional dengan pembangunan jaringan backbone fiber optic Palapa Ring dan proyek satelit multifungsi pemerintah.
Di tahun 2021, Kominfo melalui BAKTI akan membangun sekitar 422 Base Transceiver Station (BTS) 4G di wilayah NTT yang tersebar di 16 kabupaten, diantaranya di Ende, Manggarai, Sumba Barat, Rote Ndao, Sumba Tengah, dan Manggarai Timur.
“Diharapkan pada tahun 2023 seluruh wilayah Indonesia sudah terjangkau Internet. Dengan demikian akses untuk memasuki ekonomi digital bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM di NTT akan terbuka lebar,” ungkap Ma’ruf.
Acara ini juga dihadiri oleh Gubernur NTT Victor Laiskodat dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Di antaranya Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir secara langsung di lokasi acara.
Kemudian Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang menghadirinya secara online.
Hadir juga dalam acara ini Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Harlina Sulistyorini yang mewakili Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi; Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah; dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio.
Selain menjadi salah satu dari lima wilayah destinasi pariwisata prioritas di Indonesia, NTT menyimpan banyak potensi UMKM lokal yang dapat menjadi unggulan.
Di antaranya di bidang fashion, kuliner, dan kriya. Kekhasan produk lokal NTT diharapkan bisa dipasarkan secara offline dan online ke seluruh penjuru negeri dan pada akhirnya go international.
Dalam sambutannya, Menkominfo Johnny G.Plate menegaskan komitmen Kominfo dalam penyediaan jaringan telekomunikasi komunikasi berkualitas yang bisa digunakan para pelaku usaha.
Melalui jaringan ini, para pelaku UMKM bisa melakukan usahanya secara daring dari rumah masing-masing.
"Kita mempunyai 348.000 KM panjang kabel fiber optik yang akan membuat jaringan telekomunikasi berkualitas di berbagai daerah," kata Menkominfo.
Selain itu, menurut Menkominfo, pemerintah juga memiliki sembilan satelit yang dipergunakan sebagai jaringan telekomunikasi berkualitas di berbagai daerah sehingga akses telekomunikasi bisa merata dirasakan seluruh penduduk di pelosok.
Pembangunan BTS yang dilakukan secara masif di berbagai wilayah di Indonesia.
Kominfo juga berkomitmen menggelar pelatihan digital kepada seluruh pelaku UMKM di berbagai wilayah, termasuk NTT, dengan tujuan para pelaku UMKM ini memahami dan menguasai teknik implementasi bisnis digital.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam sambutannya secara virtual, meyakini bahwa banyak potensi lokal di NTT yang menunggu untuk muncul. “
Saya yakin ada begitu banyak ‘permata’ karya para pelaku usaha di Flores, Sumba, Timor, dan Alor yang siap untuk memukau dan membanggakan siapapun yang menggunakan,” ungkapnya.
Sementara Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap Gernas BBI periode ini dapat menghadirkan model bisnis UKM digital yang bisa menjadi inspirasi dan contoh bagi UKM di seluruh Indonesia dalam mengoptimalkan teknologi.
“Menghadirkan UMKM kita dalam ekosistem digital adalah sebuah keharusan. Besar harapan saya Gernas BBI di NTT ini dapat menghadirkan sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak yang melahirkan dampak berkelanjutan, khususnya bagi UMKM NTT,” kata Teten.
Per Maret 2021, jumlah UMKM yang sudah masuk ke ekosistem digital berjumlah 4,8 juta. Saat ini pemerintah menargetkan capaian baru melalui Gernas BBI, yaitu sebanyak 30 juta unit UMKM onboarding di tahun 2023.
Virtual Expo
Acara Gernas BBI ini juga diisi dengan kegiatan Virtual Expo, yakni pameran produk-produk ungggulan UMKM secara virtual. Produk yang ditampilkan di sini telah dikurasi oleh sejulah mitra seperti Telkom, Bank Indonesia, serta marketplace.
Proses kurasi UMKM sendiri sudah dilakukan sejak Maret 2021 melalui sejumlah kegiatan, di antaranya diskusi terfokus, pelatihan, dan talkshow kerjasama antara Kementerian Kominfo, Bank Indonesia, Telkom, Kementerian Koperasi dan UKM, serta pemerintah daerah dari beberapa kota di NTT.
Dari ribuan UMKM yang ada di NTT, sebanyak 100 UMKM lolos kurasi dengan 1.000 produk unggulan mulai dari fashion, kerajinan tangan, dan produk makanan serta minuman.
Virtual expo ini berlangsung selama satu bulan dari 9 Juni-9 Juli 2021. Masyarakat Indonesia yang tertarik membeli produk-produk unggulan UMKM dari NTT bisa mengunjungi pameran ini secara virtual dan melakukan transaksi elektronik yang dijamin keamanannya.
Selain mempromosikan dan transaksi produk-produk unggulan UMKM NTT, virtual expo ini juga dimeriahkan dengan sejumlah webinar serta konsultasi dengan help desk yang standby untuk membantu UMKM melakukan pameran.
Gernas BBI pertama kali diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 sebagai upaya untuk menyelamatkan UMKM agar berhasil bangkit dan mampu melalui masa sulit pandemi Covid-19. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia