jpnn.com, SURABAYA - Sebuah masjid di kawasan Klampis Semalang, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, menjadi sasaran penyerangan segerombol pemuda bermotor pada Minggu (23/1).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, perkumpulan pesilat tengah menjalani latihan di dalam pelataran masjid tersebut.
BACA JUGA: Mbak R Mengaku Diperkosa di Hotel, Padahal Ini yang Sebenarnya Terjadi, Ya Ampun
Salah seorang saksi mata bernama Hidayat menceritakan di dalam pelataran masjid itu dipakai latihan belasan anak yang masih duduk di bangku SD dan SMP.
"Ada segerombolan melakukan konvoi memakai kaus hitam-hitam, tiba-tiba mendobrak pagar masjid berteriak sambil menggeber motor," kata dia sebagaimana dilansir jatim.jpnn.com, Senin (24/1).
BACA JUGA: Lagi, Pimpinan Ponpes Ditangkap, Kasusnya Memalukan
“Tak lama kemudian, polisi datang mengamankan lokasi. Yang mendobrak-dobrak tadi sudah pergi diusir warga dengan disiram air," jelasnya.
Hidayat tak mengetahui secara pasti penyebab penyerangan tersebut karena dia melihat saat kejadian, tiba-tiba ramai di jalanan dan mendengar ada yang mendobrak pagar masjid.
BACA JUGA: Sketsa Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Disebar, Ini Ciri-cirinya
Sebelum kejadian itu, siang harinya juga sempat ada segerombolan kelompok yang mengenakan pakaian hitam-hitam berjumlah sekitar puluhan melintas membawa bendera.
"Warga mengira suporter sepak bola, ternyata orang-orang yang menyerang itu," lanjutnya.
Jalanan di kawasan tersebut sempat ramai warga yang berhamburan keluar rumah melihat. Selain itu, ada banyak kendaraan polisi di lokasi.
"Ada tiga mobil polisi. Katanya yang menyerang tadi dilacak. Waktu itu, saya lihat ada yang bawa balik," tandas Hidayat.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Ipda Slamet membenarkan informasi peristiwa itu. Saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan.
BACA JUGA: Inilah Tampang Pembobol Uang Agen BRI Link di Rokan Hilir, Tak Disangka
"Benar, Mas, kami memonitor itu. Saat ini, masih penyelidikan karena saya baru menjabat, masih berkoordinasi dahulu sama Pak Kanit yang lama," kata Slamet. (mcr12/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi