GESS Indonesia Pamerkan Produk dan Solusi Pendidikan

Jumat, 02 September 2016 – 11:14 WIB
GESS Indonesia. Foto: Ist

jpnn.com - JAKARTA - Tingkat adopsi alat digital di sekolah Indonesia saat ini masih tergolong sangat rendah. Hal itu menjadi perhatian para pakar pendidikan di Indonesia.

Para pakar pendidikan akan berkumpul dalam acara GESS Indonesia 2016 di Jakarta Convention Center, 14-16 September.  Mereka akan membuat suatu perubahan dorongan digital besar-besaran untuk meningkatkan sektor pendidikan di Indonesia.

BACA JUGA: Guru Honorer di Depok Dipecat Gara-gara Tampar Siswa

Sebagai pameran dan konferensi pendidikan paling bergengsi di Asia Tenggara, GESS Indonesia mengumpulkan pemerhati pendidikan dari dalam dan luar negeri. Mereka akan menjelaskan tantangan pendidikan digital dan peluang Indonesia untuk menjadi pembeli kelas dunia, bersamaan dengan Tiongkok, India, Brasil dan Amerika Serikat untuk kategori produk mobile learning pada 2017.

Menurut data Ambient Insight, pasar mobile learning global diperkirakan akan mencapai  USD 12,2 miliar dalam dua tahun.

BACA JUGA: Lah..Yang Sudah Menikah Kok Masih Dapat KIP

"Indonesia saat ini berada pada tingkat rendah dalam pengadopsian alat digital. Namun beberapa daerah telah menunjukan usaha yang cukup signifikan dan patut diapresiasi dalam penyebarannya,” kata Craig Hansen, tenaga pendidikan di salah satu sekolah di Jakarta dan ahli TIK dan e-learning.

“Sekolah dan guru juga sudah mulai berinventasi pada ide kreatif yang akan meningkatkan penggunaan alat digital sehingga anggaran tidak terpengaruhi secara drastis," tambah pria yang merupakan salah satu partisipan yang akan tampil di GESS Indonesia membahas Virtual Learning di dalam Kelas, bersama para pelopor Google Educator Group lainnya, Steven Sutantro dan Gusman Adi.

BACA JUGA: Rektor Baru Bertekad Jadikan Untar PTS Kelas Dunia

Penggunaan teknologi mempunyai bagian cukup besar dalam GESS Indonesia dan bertujuan saling berbagi cara memanfaatkan media digital untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran.

Selain itu, perusahaan penyedia sarana prasarana pendidikan akan memamerkan produk dan solusi terbaru yang dapat membantu memajukan pembangunan pendidikan Indonesia, sebagaimana tujuan pameran ini diadakan.

“Sejak diluncurkan tahun lalu, acara ini menjadi suatu wadah untuk bertukar pikiran, ide dan berbagi pengalaman yang dapat meningkatkan kualitas belajar dan mengajar di kelas sekaligus memberikan akses kepada pengambil keputusan untuk mendukung pertumbuhan pendidikan di negara berkembang” ujar Sarah Palmer, Marketing Manager, F&E Education, penyelenggara GESS Indonesia.

Agar pendidikan digital bertumbuh subur di Indonesia, Sutantro melihat perlunya infrastruktur yang stabil dan sumber daya manusia yang mendukung.

“Banyak yang harus kita perbaiki dalam sistem pendidikan kita, tetapi potensi yang dimiliki supaya kita dapat memetik manfaat pendidikan digital sangat lah besar dan pada saatnya akan memperbaiki kualitas pendidikan itu sendiri,” ujarnya.

Beberapa sinyal positif bahwa Indonesia telah merangkul penggunaan alat-alat digital mulai muncul.  Salah satunya adalah penggunaan komputer yang sudah sangat meluas.

“Sudah banyak institusi yang memulai pendekatan bring-your-own-device dan menyediakan akses internet. Pemerintah juga telah mempunyai ujian nasional berbasis komputer dan penilaian dilakukan secara online” kata Hedy Lim yang akan mempresentasikan penggunaan Ipad di kelas.

Sorotan lain yang menarik dari GESS Indonesia 2016 adalah presentasi mengenai CREATE CyberSchool proyek IOT (internet of things) yang diharapkan menjadi dasar model MOOC.

Yakni suatu pembelajaran yang menekankan penciptaan, kreativitas, otonomi dan jaringan sosial, dan pada akhirnya meningkatkan proses belajar-mengajar.

GESS Indonesia memiliki lebih dari 120 sesi, lokakarya dan presentasi yang mencakup berbagai topik dan tema yang dirancang untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar di kelas.

Ada juga pameran akbar yang menampilkan berbagai macam produk dan solusi dari pemasok peralatan pendidikan dari seluruh dunia. Acara ini tidak dipungut biaya, dan pendaftaran sudah dibuka via website www.gessindonesia.com. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Pendidikan Nilai Isu Pemotongan Anggaran TPG Sarat Politis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler