Pengamat Pendidikan Nilai Isu Pemotongan Anggaran TPG Sarat Politis

Kamis, 01 September 2016 – 16:52 WIB
Guru mengajar di kelas. Foto: Miftahul Hayat/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA--Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menilai, pemangkasan anggaran tunjangan profesi guru (TPG) sarat kepentingan politis. 

Alasannya, dengan pemangkasan itu sudah jelas guru tetap mendapatkan haknya penuh. 

BACA JUGA: Soal TPG, Aib Pendidikan yang Terbongkar, Masih Banyak yang Lain?

Pasalnya, pemangkasan dimaksud karena terjadi pembengkakan data. Kelebihan anggaran itulah yang dipangkas.

"Guru itu alat politik, makanya pemotongan anggaran TPG ini‎ sengaja diangkat untuk kepentingan politis. Sebenarnya kan tidak ada masalah, karena guru tetap dana TPG," ujar Indra, Kamis (1/9).

BACA JUGA: Pedas! Guru Disebut Terlalu Banyak, yang Kompetensi Rendah Disuruh..

Dia menambahkan, guru di Indonesia jumlahnya sudah berlebih. Herannya kepala daerah teriak-teriak kekurangan guru. 

"Itu kenapa? Karena guru-guru ini tim suksesnya kepala daerah, makanya kada terus merekrut guru sebagal balas budi," sergahnya.

BACA JUGA: Pengamat Pendidikan Menilai TPG Hanya Memperkaya Guru

Dia menyesalkan langkah pemerintah yang tidak kreatif dan inovatif dalam program pendidikan.

Mestinya, dengan anggaran besar makin banyak program yang dibuat untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

"Pemerintah maunya gampang sih, UN, TPG, BOS tetap jalan. Padahal Bank Dunia sudah mengeluarkan rilisnya bahwa ketiga program itu tidak efektif. Tapi pemerintah tetap mempertahankan karena anggaran yang terserap di tiga program itu sangat besar. Intinya pemerintah tidak mau capek dan kreatif mendesain sistem pendidikan di Indonesia," paparnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Danai Biaya Sertifikasi120 Ribu Guru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler