jpnn.com, KUALA LUMPUR - Menteri Wilayah Persekutuan Malaysia Tan Sri Annuar Musa menerima pemecatan dirinya sebagai Sekretaris Jenderal Barisan Nasional (BN) dan Sekretaris Jenderal Mufakat Nasional (MN) yang mulai berlaku Selasa (5/1).
Annuar Musa mengemukakan hal itu dalam jumpa pers di Kantor Menteri Wilayah Persekutuan di Putrajaya, Rabu (6/1).
BACA JUGA: Ribuan Pekerja Asing Poistif COVID-19, Malaysia Ancam Para Majikan
Dia mengatakan tanpa memegang kedua jabatan tersebut dirinya bahkan akan terus menegakkan perjuangan Umno dan menjaga martabat serta integritasnya dalam memimpin persatuan rakyat dan konsensus nasional.
"Sekarang saya bukan lagi Sekjen BN, saya lebih bebas untuk bertindak dan mengambil sikap politik saya berdasarkan naluri dan hati nurani saya bersama dengan yang ada pada saya," kata politikus Umno tersebut.
BACA JUGA: Mantan Penyerang Persebaya Berlabuh di Klub Asal Malaysia
Namun, kata Annuar, menurut aturan partai, pengangkatan dan pemberhentian tidak bisa dilakukan oleh Presiden Umno, seraya menambahkan bahwa hanya Ketua BN yang bisa melakukan itu dalam rapat BN.
"Ini juga tidak bisa diputuskan oleh Presiden Umno saat rapat dengan pimpinan divisi partai, harus ada pembahasan dengan komponen partai lain di BN, dengan satu partai tercatat satu suara dan tiga partai lainnya juga berhak mengajukan calon pengganti," katanya.
BACA JUGA: Penyelundupan 4 Kg Sabu-sabu dari Malaysia Digagalkan, Enam Tersangka Diciduk
Koalisi BN dianggotai oleh Umno, MCA (Asosiasi China Malaysia) dan MIC (Kongres India Malaysia) dan Partai Bersatu Rakyat Sabah (PBRS).
BN sekarang ikut serta dalam Koalisi Perikatan Nasional bersama Partai Pribumi Bersatu.
Annuar Musa digantikan oleh anggota parlemen dari Pontian Datuk Seri Ahmad Maslan sebagai Sekretaris Jenderal BN.
Dalam pernyataannya Annuar mengatakan akhir-akhir ini terdapat beberapa hal, peristiwa, dan kebijakan yang memaksanya untuk secara tegas dan terbuka mempertahankan pendirian dan prinsip politiknya.
"Di antaranya adalah dukungan Datuk Seri Anwar Ibrahim untuk menggulingkan pemerintahan Perikatan Nasional yang juga beranggotakan BN, dan juga negosiasi yang melibatkan DAP yang disebut sebagai pembentukan keberpihakan politik baru," ujarnya.
Dia mengatakan perkembangan tersebut tidak sejalan dengan sikap partainya "No DAP, No Anwar". (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil