BACA JUGA: Presiden AFA Intervensi, Maradona Ancam Mundur
Awal musim yang pilu bagi Gianluigi BuffonBACA JUGA: Tottenham Hotspur Taklukkan Liverpool
Waktunya banyak dihabiskan untuk beristirahat lantaran cedera.Kiper berusia 30 tahun itu diperkirakan baru bisa kembali ke lapangan hijau pada Januari tahun depan
BACA JUGA: Balas Lempar Koin, Didier Drogba Terancam Sanksi
Semula, cedera pada otot paha kanannya diperkirakan tidak begitu parah dan hanya butuh istirahat beberapa pekan sajaTernyata, perkiraan itu keliru dan Buffon terpaksa harus memperpanjang masa istirahatnya hingga Januar tahun depan.
Sebuah pukulan telak buat Juventus dan Timnas ItaliaBeruntung, Juve masih punya kiper pelapis layaknya Alex Manninger yang mampu menggantikan peran Buffon dengan baikSehingga, Juve yang sempat terpuruk, kembali bangkit dan mulai mengincar persaingan di papan atas Serie A.
Nah, di saat rekan-rekannya berjuang di lapangan hijau, Buffon pun sedang berjuang untuk melepaskan diri dari cederanyaSebab, bukan hanya cedera fisik saja yang dihadapi ketika mengalami cedera panjang, melainkan mental.
Apalagi, Buffon punya beberapa riwayat cedera yang menyakitkan dalam karir sepak bolanyaPemain yang memulai karir profesionalnya di Parma itu harus kehilangan kesempatan tampil Euro 2000 karena mengalami cedera.
Naasnya, cedera itu didapatnya delapan hari jelang Euro 2000 berlangsungKetika itu, Italia sedang beruji coba melawan NorwegiaAkhirnya, posisinya sebagai kiper utama Timnas Italia digantikan Francesco Toldo.
Kemudian, cedera yang dialaminya pada 2005Saat itu, Buffon bertabrakan dengan gelandang AC Milan asal Brazil Kaka, ketika membela Juventus di laga Piala Luigi Berlusconi, Agustus 2005Dampaknya, dia harus absen hingga November 2005
Riwayat cederanya, memang sempat membuatnya depresiTapi, musim paling berat sepanjang karirnya, bukanlah pada 2000 atau 2005 saat mengalami cedera parahMelainkan pada musim 2003/2004Begitu penuturannya di otobiografinya berjudul Numero Uno.
Menurut pengakuan BuffonItu adalah musim yang paling beratDia sempat depresi sehingga sempat berpikir untuk berhenti bermain sepak bolaDalam otobiografinya yang dipublikasikan surat kabar La Stampa, depresinya itu terjadi setelah kalah adu penalti dari AC Milan di Liga Champions 2002-2003.
"Entah itu terjadi karena ketenaran atau uang? Terlalu banyak alasanMungkin juga karena menyadari kegagalan mendapatkan wanita yang tepat atau karena gagal memengkan Liga Champions," aku Buffon.
Lanjut dia, depresinya itu sempat dialaminya selama tiga bulan dan harus menjalani pemulihan untuk mengatasi depresiTapi, dia sama sekali tidak pernah merasa menyesal dengan keputusannya memilih sebagai pemain sepak bola.
"Saya sama sekali tidak menyesalSaya memulai karir di sepak bola ketika berusia 17 tahun dan mungkin bukan itu kehidupan masa muda yang saya impikan," papar pria kelahiran Carrara, 28 Januari 1978 itu.
Terlepas dari otobiografinya, saat ini, Buffon yang sedang dalam pemulihan cedera, lebih punya banyak waktui berkumpul dengan keluarganyaTerutama dengan sang anak, Louis Thomas yang belum genap setahun usianya.
"Kali pertama saya benar-benar merasa seperti seorang ayah setelah dua bulan dia lahirAlena (Seredova, istri Buffon) sering bepergian dan saya hanya sendiri bersama anak ini," cerita Buffon kepada Donna Moderna, seperdti dikutip Goal
"Saya membuatkan sesuatu untuk dia makan dan berusaha mengatur waktu tidurnya tanpa kesulitanIni adalah suatu perasaan yang luar biasa ketika dia begitu tergantung kepadaku," bilang Buffon.(ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ruud van Nistelrooy Absen Hingga Akhir Musim
Redaktur : Tim Redaksi