JAKARTA - Perkembangan teknologi informasi membuat jaringan internet semakin mudah untuk diakses. Berbagai media mulai dari unit PC, laptop hingga telpon seluler dapat dipakai untuk mengaksesnya.
Biaya pun semakin murah berkat menjamurnya penyedia jasa internet. Bahkan saat ini internet dapat diakses secara cuma-cuma melalui jaringan nirkabel yang tersedia di sejumlah tempat umum.
Sayangnya, kemudahan ini tidaklah merata di seluruh wilayah Indonesia. Berbagai kendala menyebabkan beberapa wilayah tidak tersentuh dengan internet.
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berusaha mengubah hal ini dengan program Kewajiban Pelayanan Umum/Universal Service Obligation (KPU/USO). Melalui program ini, Kemenkominfo berusaha membawa akses internet ke wilayah tertinggal, terpencil, daerah rintisan, perbatasan dan daerah yang jauh dari akses informasi.
"Ini sesuai dengan amanat UU informasi agar pemerintah melakukan pemerataan akses informasi," ujar Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi Bidang Hukum, Budi Priyono dalam sosialisasi KPU/USO untuk Kabupaten Gianyar di ruang sidang utama kantor Bupati Gianyar, Kamis (21/3).
Sosialisasi ini dibuat untuk memberi pemahaman kepada masyarakat serta perangkat pemerintah daerah tentang kegiatan KPU/USO di Gianyar. Acara sosialisasi dihadiri oleh Plt Sekda Gianyar, I B Gaga Adisaputra mewakili Bupati A.A.Gde Agung Bharata yang berhalangan hadir.
Hadir sebagai peserta, 200 orang PNS kabupaten Gianyar, tokoh masyarakat, dan pihak penyedia jaringan internet. Hadir pula siswa dan pengajar dari berbagai sekolah di Gianyar.
Budi mengatakan, realisasi KPU/USO di Kabupaten Giayar terdiri dari program desa dering di 5 desa, 11 unit Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dan tiga unit Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK). Selain itu ada juga 1 unit jaringan layanan internet kabupaten (Jalin).
"Program-program ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mensosialisasikan kebijakannya," papar Budi.
Di kabupaten yang terletak di selatan Pulau Dewata ini akses internet memang tidak terlalu luas. Hal ini diungkapkan oleh Yoga, seorang pelajar SMP yang ikut serta dalam acara sosialisasi.
Di desanya, ujar Yoga, satu-satunya cara untuk mengakses internet melalui warung internet (warnet). Warnet itu pun hanya satu-satunya di desanya. Karena itu ia sangat mengapresiasi adanya 1 unit PLIK di daerahnya.
"Sekarang dengan adanya PLIK kita jadi semakin gampang apalagi tarifnya murah," kata Yoga.
Siswa kelas VII itu mengaku akan menggunakan layanan internet untuk menambah wawasan dan pengetahuannya. Ia berharap warga desanya juga akan melakukan hal yang sama.
Dalam acara sosialisasi, para siswa juga diberi kesempatan untuk mencoba langsung MPLIK. Satu persatu siswa yang hadir mencoba menggunakan warnet berjalan tersebut.
MPLIK sendiri adalah sebuah mobil van yang dirombak sedemikian rupa menjadi sebuah warnet berjalan. Satu unit MPLIK terdiri dari 4 buah laptop yang digunakan untuk mengakses internet.
Setiap harinya, unit MPLIK memberikan pelayanan internet selama minimal 4 jam. Karena prinsipnya yang mobile (berpindah-pindah), unit MPLIK tidak pernah menetap di satu tempat.
Unit MPLIK juga dilengkapi dengan perangkat multimedia dan televisi. Perangkat ini digunakan untuk mensosialisasikan informasi yang edukatif kepada masyarakat.
Asti, siswi SMA 1 Blahbatu menilai MPLIK sangat memanjakan masyarakat dalam berinternet.
"Enak ga perlu jauh-jauh, internetnya yang datang ke kita. Cepat lagi koneksinya," ujar siswi kelas II itu.
Selain itu, lanjut Asti, MPLIK juga menjadi pelengkap PLIK. Dengan MPLIK, wilayah-wilayah yang jauh dari PLIK tetap dapat mengakses internet.
Antusiasme warga Gianyar menyambut program-program KPU/USO membuat Plt Sekda I B Gaga Adisaputra senang. Ia berharap, program Kemenkominfo tersebut bisa membuat masyarakat Gianyar menjadi lebih maju.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa meningkatnya akses informasi untuk masyarakat mendorong pemerintah daerah untuk mengimbangi dengan peningkatan mutu layanan. Oleh karenanya, kabupaten Gianyar berkeinginan untuk mengembangkan pemerintahan berbasis elektronik.
"Untuk memacu kualitas pelayanan publik yang efektif dan efisien," ucapnya. (dil/jpnn)
Biaya pun semakin murah berkat menjamurnya penyedia jasa internet. Bahkan saat ini internet dapat diakses secara cuma-cuma melalui jaringan nirkabel yang tersedia di sejumlah tempat umum.
Sayangnya, kemudahan ini tidaklah merata di seluruh wilayah Indonesia. Berbagai kendala menyebabkan beberapa wilayah tidak tersentuh dengan internet.
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berusaha mengubah hal ini dengan program Kewajiban Pelayanan Umum/Universal Service Obligation (KPU/USO). Melalui program ini, Kemenkominfo berusaha membawa akses internet ke wilayah tertinggal, terpencil, daerah rintisan, perbatasan dan daerah yang jauh dari akses informasi.
"Ini sesuai dengan amanat UU informasi agar pemerintah melakukan pemerataan akses informasi," ujar Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi Bidang Hukum, Budi Priyono dalam sosialisasi KPU/USO untuk Kabupaten Gianyar di ruang sidang utama kantor Bupati Gianyar, Kamis (21/3).
Sosialisasi ini dibuat untuk memberi pemahaman kepada masyarakat serta perangkat pemerintah daerah tentang kegiatan KPU/USO di Gianyar. Acara sosialisasi dihadiri oleh Plt Sekda Gianyar, I B Gaga Adisaputra mewakili Bupati A.A.Gde Agung Bharata yang berhalangan hadir.
Hadir sebagai peserta, 200 orang PNS kabupaten Gianyar, tokoh masyarakat, dan pihak penyedia jaringan internet. Hadir pula siswa dan pengajar dari berbagai sekolah di Gianyar.
Budi mengatakan, realisasi KPU/USO di Kabupaten Giayar terdiri dari program desa dering di 5 desa, 11 unit Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dan tiga unit Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK). Selain itu ada juga 1 unit jaringan layanan internet kabupaten (Jalin).
"Program-program ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mensosialisasikan kebijakannya," papar Budi.
Di kabupaten yang terletak di selatan Pulau Dewata ini akses internet memang tidak terlalu luas. Hal ini diungkapkan oleh Yoga, seorang pelajar SMP yang ikut serta dalam acara sosialisasi.
Di desanya, ujar Yoga, satu-satunya cara untuk mengakses internet melalui warung internet (warnet). Warnet itu pun hanya satu-satunya di desanya. Karena itu ia sangat mengapresiasi adanya 1 unit PLIK di daerahnya.
"Sekarang dengan adanya PLIK kita jadi semakin gampang apalagi tarifnya murah," kata Yoga.
Siswa kelas VII itu mengaku akan menggunakan layanan internet untuk menambah wawasan dan pengetahuannya. Ia berharap warga desanya juga akan melakukan hal yang sama.
Dalam acara sosialisasi, para siswa juga diberi kesempatan untuk mencoba langsung MPLIK. Satu persatu siswa yang hadir mencoba menggunakan warnet berjalan tersebut.
MPLIK sendiri adalah sebuah mobil van yang dirombak sedemikian rupa menjadi sebuah warnet berjalan. Satu unit MPLIK terdiri dari 4 buah laptop yang digunakan untuk mengakses internet.
Setiap harinya, unit MPLIK memberikan pelayanan internet selama minimal 4 jam. Karena prinsipnya yang mobile (berpindah-pindah), unit MPLIK tidak pernah menetap di satu tempat.
Unit MPLIK juga dilengkapi dengan perangkat multimedia dan televisi. Perangkat ini digunakan untuk mensosialisasikan informasi yang edukatif kepada masyarakat.
Asti, siswi SMA 1 Blahbatu menilai MPLIK sangat memanjakan masyarakat dalam berinternet.
"Enak ga perlu jauh-jauh, internetnya yang datang ke kita. Cepat lagi koneksinya," ujar siswi kelas II itu.
Selain itu, lanjut Asti, MPLIK juga menjadi pelengkap PLIK. Dengan MPLIK, wilayah-wilayah yang jauh dari PLIK tetap dapat mengakses internet.
Antusiasme warga Gianyar menyambut program-program KPU/USO membuat Plt Sekda I B Gaga Adisaputra senang. Ia berharap, program Kemenkominfo tersebut bisa membuat masyarakat Gianyar menjadi lebih maju.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa meningkatnya akses informasi untuk masyarakat mendorong pemerintah daerah untuk mengimbangi dengan peningkatan mutu layanan. Oleh karenanya, kabupaten Gianyar berkeinginan untuk mengembangkan pemerintahan berbasis elektronik.
"Untuk memacu kualitas pelayanan publik yang efektif dan efisien," ucapnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belasan Warga Keracunan
Redaktur : Tim Redaksi