JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR, Dewi Aryani menyatakan kinerja PT Aneka Tambang (Antam) Tbk lima tahun terakhir tumbuh baik. Hal itu ditandai dengan realisasi sejumlah proyek yang dikembangkan oleh perusahaan pelat merah tersebut.
"Proyek pengembangan itu antara lain akuisisi Tambang Cibaliung, akuisisi 7,5 persen saham NHM, beroperasinya Pabrik Pengolahan Bijih Nikel yang memproduksi Sponge Iron JVC antara Antam dan PT KS (Krakatau Steel)," ujar Dewi pada saat dihubungi wartawan, Minggu (28/4).
Selain itu sambung Dewi, ada juga proyek pembangunan Pabrik Chemical Grade Alumina senilai sekitar USD 490 juta yang akan beroperasi pada Oktober 2013, pembangunan perluasan Pabrik Ferronikel Pomalaa senilai USD 572 juta di Pomalaa yang akan selesai akhir 2014 dan Pembangunan Pabrik Ferronikel Halmahera Timur senilai 1,6 Miliar Dollar Amerika di Buli Halmahera Timur.
Namun demikian menurut Dewi, masih ada dua proyek besar Antam yang sedang dalam penyelesaian Feasibility Study dan pencarian partner yaitu Smelter Grade Alumina Mempawah dan Nickel Pig Iron.
Politikus PDI Perjuangan tersebut menerangkan, masalah krusial lainnya adalah soal penyelesaian tumpang tindih lahan Antam di Kabupaten Konawe Utara. "Ini harus dibereskan segera," pungkasnya.
Dengan pertumbuhan ini, Mantan Komisaris Independen Antam, Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc optimistis Antam akan menjadi perusahaan yang mendunia. Keyakinan itu didasari dengan manajemen yang ditunjukkan dari catatan prestasi yang diraih oleh perusahaan pelat merah itu.
"Antam itu akan menjadi sebuah perusahaan pertambangan dunia loh karena punya kemampuan untuk bersaing," kata Mahmud.
Mantan Rektor Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari dua periode itu, Antam adalah perusahaan yang sehat. Setiap tahunnya, pendapatan yang diperoleh terus meningkat meskipun komoditas logam di pasar dunia turun karena terjadinya krisis di Eropa.
Makanya, ia menyarankan agar dalam pengangkatan direksi baru pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang akan digelar Selasa, (30/4) di Jakarta, tak perlu ada orang dari luar yang didatangkan. Alasannya, kesinambungan pengembangan perusahaan bisa terganggu karena orang luar ini sarat dengan kepentingan. Tidak hanya kepentingan kelompok tapi bisa saja kepentingan asing yang berusaha merecoki manajemen Antam yang sekarang sudah mapan. (gil/awa/jpnn)
"Proyek pengembangan itu antara lain akuisisi Tambang Cibaliung, akuisisi 7,5 persen saham NHM, beroperasinya Pabrik Pengolahan Bijih Nikel yang memproduksi Sponge Iron JVC antara Antam dan PT KS (Krakatau Steel)," ujar Dewi pada saat dihubungi wartawan, Minggu (28/4).
Selain itu sambung Dewi, ada juga proyek pembangunan Pabrik Chemical Grade Alumina senilai sekitar USD 490 juta yang akan beroperasi pada Oktober 2013, pembangunan perluasan Pabrik Ferronikel Pomalaa senilai USD 572 juta di Pomalaa yang akan selesai akhir 2014 dan Pembangunan Pabrik Ferronikel Halmahera Timur senilai 1,6 Miliar Dollar Amerika di Buli Halmahera Timur.
Namun demikian menurut Dewi, masih ada dua proyek besar Antam yang sedang dalam penyelesaian Feasibility Study dan pencarian partner yaitu Smelter Grade Alumina Mempawah dan Nickel Pig Iron.
Politikus PDI Perjuangan tersebut menerangkan, masalah krusial lainnya adalah soal penyelesaian tumpang tindih lahan Antam di Kabupaten Konawe Utara. "Ini harus dibereskan segera," pungkasnya.
Dengan pertumbuhan ini, Mantan Komisaris Independen Antam, Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc optimistis Antam akan menjadi perusahaan yang mendunia. Keyakinan itu didasari dengan manajemen yang ditunjukkan dari catatan prestasi yang diraih oleh perusahaan pelat merah itu.
"Antam itu akan menjadi sebuah perusahaan pertambangan dunia loh karena punya kemampuan untuk bersaing," kata Mahmud.
Mantan Rektor Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari dua periode itu, Antam adalah perusahaan yang sehat. Setiap tahunnya, pendapatan yang diperoleh terus meningkat meskipun komoditas logam di pasar dunia turun karena terjadinya krisis di Eropa.
Makanya, ia menyarankan agar dalam pengangkatan direksi baru pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang akan digelar Selasa, (30/4) di Jakarta, tak perlu ada orang dari luar yang didatangkan. Alasannya, kesinambungan pengembangan perusahaan bisa terganggu karena orang luar ini sarat dengan kepentingan. Tidak hanya kepentingan kelompok tapi bisa saja kepentingan asing yang berusaha merecoki manajemen Antam yang sekarang sudah mapan. (gil/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Optimistis Antam jadi Perusahaan yang Mendunia
Redaktur : Tim Redaksi