jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI, Kamrussamad, menilai langkah Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution maju di Pilkada 2020 bukan sebagai upaya membentuk dinasti politik Jokowi.
Menurut Kamrussamad, tidak ada lagi dinasti politik dalam sistem Pilkada langsung yang saat ini diterapkan di Indonesia.
BACA JUGA: Gibran Rakabuming Raka: Saya Tidak Butuh Bantuan Bapak
"Kalau Pilkada dengan sistem pemilihan langsung, tidak ada lagi politik dinasti. Karena pada akhirnya one man, one vote. Satu suara ditentukan oleh satu rakyat. Jadi anak siapa, dia lahir dari mana, pekerjaan dan profesinya apa, rakyat bisa menilai secara langsung," ujar Kamrussamad dalam diskusi bertajuk Leadership Outlook 2020: Potret Kinerja Pemimpin Potensial yang diselenggarakan KAHMI Institute di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (31/12).
Kamrussamad menilai setiap masyarakat di republik ini punya kesempatan yang sama untuk maju di Pilkada. Karena itu, menggunakan diksi politik dinasti untuk mendikotomi calon kepala daerah lainnya merupakan hal yang buruk bagi demokrasi.
BACA JUGA: Pesan Prabowo untuk Bobby Menantu Jokowi
"Itu adalah kesempatan yang sama bagi warga negara Indonesia untuk mendedikasikan dirinya, utamanya anak-anak muda mendedikasikan dirinya mengabdi kepada warganya di mana dia merasa punya kewajiban dan kemampuan akan hal itu," terang dia.
Kamrussamad juga mendorong proses Pilkada berlangsung secara adil, jujur dan transparan. Hal ini penting untuk membuktikan Jokowi tidak mengintervensi proses Pilkada yang melibatkan anak dan menantunya.
BACA JUGA: FPI Nyatakan Perang dengan Dinasti Politik Jokowi
Dia mengingatkan penyelenggara pilkada agar netral dan hati-hati karena hubungan kekerabatan bisa berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung.
"Karena itu kita mendorong penyelenggara pilkada baik Bawaslu maupun KPU untuk tetap profesional dan netral dalam menjalankan tugas-tugasnya," pungkas Kamrussamad. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga