jpnn.com - SOLO - Wali kota Gibran Rakabuming Raka menyapa Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi dengan sebutan Pak Kiai.
Gibran menyapa Ketua Harian Nasional DPP Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo), saat keduanya bertemu di Lodji Gandrung, Rabu (22/2).
BACA JUGA: TGB: Ketika Masa Sulit UMKM yang Menjadi Bantalan
TGB lebih dahulu menyapa Gibran yang terlihat setengah berlari menghampiri mantan Gubernur NTB dua periode tersebut.
"Apa kabar, Mas?" ucap TGB.
BACA JUGA: Sstt, Putra Prabowo Temui Gibran bin Jokowi di Solo, Oh, Ini yang Dibahas
Menanggapi pertanyaan tersebut Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi tersebut lantas menyapa TGB dengan panggilan Pak Kiai.
"Alhamdulillah, kabar baik Pak Kiai," ucapnya.
BACA JUGA: Hasil Survei: Sebegini Kepuasan Responden Terhadap Kinerja Gibran
TGB lantas menyampaikan dirinya sedang menjalani syuting untuk program Ramadan.
Ia pun mengajak Gibran untuk ikut dalam salah satu frame yang bercerita tentang budaya di Solo.
"Ayo, Mas, ikut menceritakan tentang agama dan budaya di sini," ucapnya.
Menanggapi ajakan tersebut Gibran menolak secara halus.
"Jangan Pak Kiai. Lebih pas Pak Kiai saja," katanya.
TGB dijamu makan siang oleh Gibran dengan hidangan istimewa.
Dalam kesempatan tersebut TGB memuji kinerja Gibran sebagai Wali Kota Solo.
Menurutnya, Kota Solo di era Gibran selalu menghadirkan hal-hal baru, sehingga Solo makin menyenangkan.
Mulai dari dari wisata kuliner, sejarah, hingga event budaya.
"Setiap kali ke Solo selalu ada hal-hal baru. Pembenahan, penataan dan makin enjoy di Solo. Solo makin bisa dinikmati dan menyenangkan," katanya.
TGB menilai Gibran telah melaksanakan tugas kepemimpinannya dengan baik, sehingga meluaskan kiprah adalah sunnatullah.
"Ketika sudah melaksanakan tugas kepemimpinan dengan baik, jalan yang sedang ditapaki oleh beliau (Gibran), maka sunnatullah- nya memang harus diluaskan. Kemanfaatan yang lebih banyak," katanya.
TGB menyebut Gibran merupakan salah satu pemimpin muda yang mampu menorehkan legacy nyata.
"Bagi saya, Mas Gibran ini satu dari pemimpin muda yang dalam bahasa sederhana, bekasnya itu nyata. Itu bisa dilihat," katanya.
TGB juga mengatakan Gibran sangat pas meluaskan kiprahnya di dunia politik.
"Mau di Jateng atau Jakarta menurut saya dua-duanya bisa saja," kata TGB lebih lanjut.
TGB pun mengingatkan Gibran agar tetap rendah hati.
Stay humble ya Mas Gibran. Apa adanya, selalu dekat dengan masyarakat," tuturnya.
Ketua Umum Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) itu juga memberikan masukan kepada Gibran terkait karier politik yang sedang dibangun.
"Obrolan politik ringan-ringan saja, kami meng-influence beliau bahwa tetap saja yang paling penting adalah membangun kedekatan dengan masyarakat," katanya.
Sementara itu terkait Pemilu 2024, TGB menyatakan Partai Perindo menargetkan hasil double digit dari pemungutan suara nantinya.
"Targetnya double digit," katanya setelah bertemu dengan Gibran.
Menurut TGB, Partai Perindo punya peluang bagus pada Pemilu 2024 mengingat tren survei yang diraih selalu bagus.
Terbaru, elektabilitas Partai Perindo berdasarkan hasil survei Litbang Kompas mencapai 4,1 persen.
Litbang Kompas juga menyebutkan Partai Perindo berada di posisi tiga besar untuk pemilih yang aktif di media sosial dan mengindikasikan Partai Perindo menjadi favorit generasi muda.
"Survei-survei bagus, trennya bagus. Tinggal lebih dekat lagi kepada masyarakat, komunikasi khususnya," kata TGB Muhammad Zainul Majdi. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Imin Usul Jabatan Gubernur Dihapus, Gibran Bereaksi Begini
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang