jpnn.com, JAKARTA - Fraksi di DPR ramai-ramai menolak ide pelaksanaan rapid test virus corona (Covid) untuk anggota dewan dan keluarganya. Ide ini sebelumnya disampaikan Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar.
Namun, baru saja direncanakan, sudah ada sejumlah fraksi yang menolak. Selain PKS, PKB, dan PAN, Partai Demokrat juga bersikap demikian.
Menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, seharusnya anggota DPR memiliki rasa empati serta kemanusiaan terhadap masyarakat yang terinfeksi virus corona, yang kini masih dalam perawatan.
Selain itu, fakta di lapangan menunjukkan bahwa rakyat sendiri masih kesulitan untuk mengikuti pemeriksaan tes virus corona. “Dahulukan rakyat, karena mereka yang benar membutuhkan,” kata Ibas dalam keterangan persnya, Senin malam (23/3).
Kendati demikian, Ibas mengapresiasi protokol corona yang dilakukan Setjen DPR selama ini. Di saat kondisi seperti sekarang, setiap anggota dewan harus hadir dalam memerangi virus corona ini bersama rakyat.
Berdasarkan data, virus ini telah menjangkiti 579 warga Indonesia, 49 di antaranya meninggal dunia. Wabah ini juga telah menyebar di 22 provinsi per hari ini. “Terpenting selamatkan rakyat. Itu perjuangan Demokrat,” tukas Anggota Komisi I DPR itu.
Alasan lain dari Fraksi PD menolak dilakukannya rapid tes tersebut adalah karena rasa kemanusiaan di saat banyaknya tenaga medis yang gugur saat bertugas merawat para pasien COVID-19.
“Intinya negara harus memperhatikan keadilan untuk semua warga termasuk akses mendapatkan kepastian, perlindungan dan distribusi alat-alat kesehatan,” tandas adik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Demokrat Sampaikan 6 Rekomendasi untuk Pemerintah Hadapi Corona
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam