Giliran Jeumpa dan Peudada Kebanjiran

Senin, 03 Desember 2012 – 08:01 WIB
BIREUEN - Kemarin, delapan kecamatan di Aceh Utara diterjang banjir. Kini, giliran Kecamatan Jeumpa dan Peudada, Bireuen, jadi kebanjiran. Tingginya debit air diperkirakan sepinggang orang dewasa. Sementara penyebab datangnya banjir diduga karena tidak dbukanya pintu waduk dibagian Timur sehingga air meluap kepemukiman warga. 

Menurut amatan Rakyat Aceh (Grup JPNN), Minggu (2/12), daerah Jeumpa, yang mengalami musibah kebanjiran yaitu Desa Abeuk Usong dan sekitarnya. Sedangkan di Peudada, yaitu Desa Cot Kruet dan sekitarnya. Luapan air juga masuk ke pekarangan SMAN dan SMPN Pucuk Alue Rheng, Simpang Pulo Ara, Paya Rangkuluh, Tanjung Seulamat, Jaba dan sekitarnya.

Menurut Sekdes Abeuk Usong, Tgk Zakaria Daud, kepada Rakyat Aceh,  air datang tiba-tiba, dan langsung menerobos masuk ke pemukiman hingga mengenangi sebagian besar rumah warga dan meluap kejalan serta sawah. "Sementara warga panik karena air meneros masuk ke rumah," ungkap Zakaria.

Sedangkan Ketua Pemuda Desa Tanjung Seulamat, Peudada, Armia (31) dan bersama rekannya Jailani (28) mengatakan, air mulai masuk sore hari dan malam harinya ketinggian air semakin bertambah hingga mencapai pinggang orang dewasa.

Hal senada juga dikatakan, Musliadi dan Hasanah (50). Menurutnya,  Desa mereka dan sekitarnya memang sudah menjadi langganan banjir  setiap tahunnya." Dan ini sudah kedua kalinya banjir," ungkap pria yang berusia 28 tahun ini.

Luapan air bah itu datang dari arah Pinto Rimba, Alue Keuranji, Alue Keutapang, Alue Sijuk dan masuk ke Paya Sikameh. Kendala utama, debit air masuk ke paya dan air dibuang melalui pintu air paya bagian barat.

Sementara satu pintu di timur tidak dibuka, sehingga air bah meluap ke sawah dan Desa Tanjong Seulamat sekitarnya. Dari empat dusun, tiga paling parah dilanda banjir. Yakni Dusun Tengoh, Dusun Keude, Dusun Tgk Yu, satu dusun lagi, Dusun Alue Keuranji yang letaknya lebih tinggi.

Musliadi mengatakan, airnya baru bisa surut, Minggu (2/12) pagi sekira pukul 09.00 Wib, setelah warga membuka pintu waduk. Sementara, puluhan hektar sawah di Desa Tanjong Seulamat maupun Desa Jaba, Habis hanyut dibawa air bah, sehingga petani harus menabur benih baru lagi.

“Benih padi bantuan, sudah kami semai, tetapi karena banjir sudah habis semua dibawa air,” kata beberapa ibu-ibu.

Sejumlah warga sudah mengungsi ke rumah saudara dan mengungsi ke tempat lebih tinggi. Sementara Tim BPBD bersama dengan tim relawan RAPI, ikut turun ke Tanjung Seulamat. Untuk melewati Dusun Tgk Yu, tim harus menaiki raber boat.

Namun tim terpaksa balik lagi, karena warga yang akan ditolong sudah keburu mengungsi duluan ke tempat yang lebih aman.

Sedangkan untuk mengatasi musibah banjir tahunan ini, Ketua Pemuda dan warga setempat berharap, agar air waduk ditata ulang sistem buka pintu airnya.

"Sebab, pintu timur sering tidak dibuka saat banjir. Sementara ketika mau dibuka, warga tidak punya besi pemutarnya. Padahal jika kedua pintu dibuka, banjir bakal cepat surut,"ungkap Muliadi.(rah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalbar Sasaran Peredaran Upal

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler