Giliran Mastel ‎Apresiasi Langkah Indosat

Sabtu, 05 April 2014 – 08:08 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Giliran Masyarakat Telekomunikasi (Mastel) yang mengapresiasi upaya Indosat dalam melakukan recovery dari gangguan jaringan beberapa waktu lalu.

Executive Director Mastel, Eddy Thoyib, mengatakan, dengan kerja keras Indosat mengatasi gangguan, maka layanan bisa kembali normal.

BACA JUGA: Di Manado, Tiket Pesawat Turun

“Upaya Indosat yang sigap dan telah bekerja keras mengatasi masalah jaringan internet ini sehingga bisa mengembalikan layanan seperti semula, patut diapresiasi. Mastel memberikan acungan jempol kepada Indosat,” ujar Eddy Thoyib, Executive Director Mastel.

Meski Indosat cukup lama memperbaiki gangguan tersebut, Eddy melihat kerja keras yang ditunjukkan Indosat. “Kerja keras Indosat ini terbilang luar biasa. Karena itu, Mastel memberikan apresiasi,” ujarnya.‎

BACA JUGA: Mei 2014, Pengerukan Alur Pelayaran Barat Surabaya

Eddy juga tidak sependapat jika ada yang menganggap gangguan internet ini karena Indosat sudah membajak 415.652 prefix internet sebagaimana dilansir firma internet BGP Monitoring.

“Itu jelas tidak benar dan menyesatkan bagi masyarakat. Kalau pun dijelaskan, tentu sangat teknis sekali. Yang lebih penting, Indosat telah memperbaiki dan mengembalikan layanan seperti semula,” ujarnya.
 
Sementara itu, Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono juga memaparkan bahwa tidak ada pembajakan Internet Protocol (IP). Dalam kasus Indosat adalah murni kesalahan teknis karena human error. Nonot menjelaskan sistematika tentang IP dan berlangsungnya kegiatan internet melalui routing dengan banyak jalur.

BACA JUGA: Maskapai Tiongkok Tertarik Hidupkan Merpati

“Kalau salah nomor itu kan mesti salah belok, kalau salah belok kan pasti tabrakan. Itu yang dibilang membajak,” tegas Nonot saat dihubungi Sabtu (5/4).

Yang pasti kata Nonot, ketika terjadinya masalah ini, jaringan Indosat sedang down. Ini juga sering dialami oleh operator telekomunikasi lainnya. “Jaringan down itu boleh saja. Yang tidak boleh itu jaringan yang sering down karena ini berkaitan dengan komitmen operator yang harus menjaga kinerja jaringan  dan koneksi bisa tersambung dengan baik,” katanya.

“Karena itu, harus ada yang ahli untuk menjelaskan kenapa sampai terjadi masalah ini.”

Nonot melihat dalam kasus Indosat ini banyak kepentingan asing yang terhambat. Ini wajar karena dalam industri telekomunikasi melibatkan jaringan seluruh internasional yang berpusat di Amerika Serikat. “Jadi, saya melihat tudingan BGP Monitoring itu terlalu emosional,”ujarnya.
 
Sementara itu, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) telah angkat bicara soal kasus jaringan yang mendera Indosat, khususnya soal kabar pembajakan terhadap lebih dari 400 ribu prefix internet global.

Menurut Ketua Bidang Sekuriti Jaringan APJII Irvan Nasrun, kejadian seperti itu memang bisa melumpuhkan jaringan. Namun ditegaskannya, Indosat yang tergabung di dalam APJII, tidak melakukan pembajakan seperti yang dituding oleh BGP dalam laporannya.

"Kejadian yang terjadi di Indosat ini merupakan human error dan bukan hal yang disengaja, serta tidak ada hubungannya dengan ulah teroris atau pihak asing tapi murni karena human error," kata Irvan. Artinya, kemungkinan kesalahan routing bisa saja terjadi, dan itu bisa dialami oleh semua operator telekomunikasi.(sam/jpnn)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMN Pastikan Uang Jamsostek Karyawan Merpati Bisa Cair


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler