JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Muliaman D Hadad dan mantan Deputi Gubernur BI Achjar Iljas, Kamis (14/6) menjadi dua calon anggota Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terakhir yang menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi XI DPR. Uji kepatutan dan kelayakan terhadap 14 calon Komisioner OJK sudah dimulai sejak Kamis (7/6) lalu dan hari ini memasuki sesi terakhir.
Usai fit and proper test dilakukan hari ini, Komisi XI akan melakukan rapat internal dan pada Selasa (19/6) mendatang Komisi XI akan memasuki proses pemilihan anggota Komisioner OJK.
Dari paket 14 nama calon anggota Komisioner OJK, nama Muliaman dan Achjar disebut-sebut bakal menempati posisi Ketua Dewan Komisioner OJK. Perkembangan terkini Komisi XI DPR mewacanakan paket nama calon yang telah dipasang-pasangkan ke dalam tujuh jabatan. Meski demikian wacana ini bisa berubah atas pertimbangan hasil uji kepatutan dan kelayakan.
Lembaga Otoritas Jasa Keuangan adalah institusi baru yang bertugas melakukan supervisi industri jasa keuangan di Indonesia. Lembaga OJK dibentuk mengingat industri jasa keuangan sangat strategis sehingga harus diawasi orang-orang berintegritas tinggi, memiliki keahlian dan kompetensi di bidang keuangan.
"OJK nantinya akan mengelola dana yang terbilang besar yakni sekitar Rp7.500 triliun atau setara dengan produk domestik bruto (PDB) Indonesia," kata Wakil Ketua Komisi XI dari Fraksi Golkar, Harry Azhar Aziz.
Sebelumnya DPR telah menggelar uji kepatutan dan kelayakan terhadap 12 calon Dewan Komisioner OJK. Mereka adalah Mulia P Nasution (mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan), Nelson Tampubolon (Direktur Internasional Bank Indonesia), Riswinandi (Wakil Direktur Bank Mandiri).
Setelah itu diuji Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono (Kepala Kantor Bank Indonesia Cabang New York), Yunus Husein (mantan Ketua Pusat Penelitian dan Analisis Keuangan dan Transaksi Keuangan), serta I Wayan Agus Mertayasa (mantan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri).
Berikutnya Nurhaida (Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan), Rahmat Walujanto (Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan), Isa Rahmatarwata (Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK), Firdaus Djaelani (Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan), Ilya Avianto (mantan Auditor Utama Keuangan Negara VII Badan Pemeriksa Keuangan), dan Rijani Tirtoso (Executive Vice President Audit Internal Bank Mandiri). (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rexona Kampanye Kenapa Enggak?
Redaktur : Tim Redaksi