jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menepis isu dirinya mundur dari Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, isu Muhadjir akan mundur berembus menyusul kabar Menkeu Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam beberapa pekan terakhir. "Termasuk isu saya mundur, enggak ada saya mundur. Saya itu jangankan mundur, maju saja enggak bisa," kata Muhadjir di Jakarta, Rabu (7/2).
BACA JUGA: Muhadjir: Dibutuhkan Tangan-Tangan Cerdas untuk Mengelola UUD 1945
Dalam konferensi pers di Kemenko PMK, Muhadjir menyatakan bahwa kabar dirinya akan mundur dari kabinet Jokowi tidaklah benar. Kendati demikian, dia mengakui bahwa dari sisi kinerja di kabinet terjadi penurunan, apalagi saat tahun politik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengingatkan jajarannya dua tahun lalu agar program-program dipercepat pada awal periode.
BACA JUGA: Pesaing 02 Wacanakan Menteri Mundur Disebut Takut Gerakan Erick Thohir
"Sehingga pada akhir periode tahun politik itu beban tidak terlalu menumpuk," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan bahwa kondisi Kabinet Indonesia Maju saat ini solid dan baik-baik saja di tengah isu dirinya mengundurkan diri dari kabinet Jokowi.
BACA JUGA: Sering Bertengkar dengan Presiden, Perdana Menteri Mundur
"Kabinet baik-baik saja. Solid," kata dia.
Menlu Retno menjelaskan bahwa dirinya pun berkomunikasi dengan baik bersama para menteri di kabinet.
Adapun kabar mengenai rencana mundurnya beberapa menteri pertama kali diutarakan oleh ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri, pertengahan Januari lalu.
Menurut Faisal, alasan rencana mundurnya sejumlah menteri seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menlu Retno Marsudi, serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono karena mereka merasa tidak nyaman dengan Jokowi, berkaitan dengan Pemilu 2024. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi