jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengindikasikan narasi menteri mundur dari kabinet merupakan bentuk ketakutan sejumlah pasangan capres-cawapres akan langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang mulai terbuka menunjukkan dukungannya kepada paslon Prabowo-Gibran.
Luthfi ikut mengomentari situasi politik di Indonesia saat ini, terutama mengenai rumor sejumlah menteri yang hendak mundur dari pemerintahan.
BACA JUGA: Pengamat Sebut Gibran Pertontonkan Atraksi Gimmick yang Tidak Patut dalam Debat
Komentarnya disampaikan melalui akun TikTok pribadinya pada Rabu pagi. Hingga pukul 09.30 WIB, video unggahan Lutfi telah 46,8 pengguna dan disukai 4.000-an pengguna TikTok.
Lutfi melihat adanya rumor untuk mundur oleh salah satu menteri yang ramai hari ini hanya karena rasa ketakutan.
BACA JUGA: Adhi Putra Tewas Dikeroyok, Pelaku Sebut Salah Sasaran
“Apalagi saat ini ada sosok menteri yang memiliki massa, kekuatan politik, dan kecerdasan luar biasa, hendak mendukung salah satu pasangan calon yang dirasakan bagus dan cocok untuk negeri ini,” kata Lutfi sambil menunjukkan sosok Erick Thohir dalam background narasinya di TikTok.
Bagi Lutfi, langkah mundur di masa kerja kurang dari sembilan bulan bukanlah langkah produktif.
BACA JUGA: Ormas PP Bentrok dengan BPPKB Banten di Karawang, 3 Orang Kritis
Lutfi mengatakan keputusan untuk mundur sebagai menteri adalah hak individu seseorang. Apabila tidak mampu melakukan tugas berdasarkan kapasitas dan kemampuan, apalagi saat mencalonkan diri dalam Pemilu 2024.
Namun, dia mengingatkan tentang langkah mundur bukanlah hal produktif.
"Dengan waktu kurang dari sembilan bulan lagi, hingga akhir periode Jokowi, urusan mundur dari kabinet tentu tidak akan produktif," kata dia melalui akun TikTok @mmd.lutfi, Rabu (24/1).
Menurut dia, fokus yang harus dilakukan saat ini adalah memastikan transisi ke pemerintahan berikutnya berjalan dengan lancar dan efektif, alih-alih mundur.
Karenanya, kata Lutfi, keputusan untuk mundur juga perlu melihat situasi dari berbagai sudut pandang dan menghargai proses demokrasi yang ada.
"Jadi, jangan di saat elektabilitas rendah, kita baru berteriak soal aturan main, minta mundur, dan sebagainya," kata dia.
Lutfi juga kembali mengingatkan bahwa dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 calon presiden dan calon wakil presiden tidak diwajibkan mundur dari jabatannya di pemerintahan.
Aturan itu disebut telah disepakati seluruh partai politik di DPR, yang saat ini memiliki calon presiden.
"Jika publik merasa aturan ini tidak sesuai, perubahan bisa diusulkan melalui Pemilu 2029," kata dia.
Sebelumnya, Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mengatakan dia akan mengundurkan diri dari posisi Menko Polhukam pada momentum tepat.
Pertimbangannya untuk mencegah potensi konflik kepentingan antara ia sebagai pejabat negara dan kontestan pada Pilpres 2024.
Selain itu, dia ingin memberikan contoh kepada menteri ataupun kepala daerah yang maju sebagai capres dan cawapres, agar tak memanfaatkan jabatannya untuk hal yang bersifat elektoral.
Meski tak menyebutkan namanya, diketahui Prabowo Subianto merupakan Menteri Pertahanan (Menhan) dan pasangannya Gibran Rakabuming Raka merupakan Wali Kota Solo.
"Maksud saya ini agar ditiru oleh yang lain, kalau menjadi calon presiden, menjadi calon wakil presiden jangan mau dijemput oleh pejabat daerah, jangan mau diantar, jangan mau didampingi," ujar Mahfud lewat siaran langsungnya, Selasa malam (23/1). (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Salatiga Acungkan 3 Jari Sambil Bersorak Ganjar-Mahfud Saat Kunjungan Jokowi
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti