jpnn.com - SAMBAS - Menpar Arief Yahya terus menggarap cross border, daerah perbatasan dengan sentuhan event. Terutama dengan seni pertunjukan yang mengundang warga sebelah, Malaysia untuk Pulau Borneo Kalimantan Barat. "Entikong dan Aruk sudah digelar event, sekarang Sambas, kota yang juga terdekat dari perbatasan," kata Arief Yahya di Jakarta.
Modelnya sama, promosi "Wonderful Indonesia" dengan musik melayu atau dangdut sebagai penarik utama, dan aktivitas pertunjukan lain. Promosi pariwisata itu digelar 3-4 Juni 2016, dan akan menghadirkan ritual adat masyarakat Dayak yang disebut Naik Dango.
BACA JUGA: Tim Kemenlu Datang, Keluarga Rita Histeris
"Memadukan seni tradisi dan musik baru," ungkap Arief Yahya.
Di kawasan yang berjarak 15 km dengan Aruk itu akan disuguhkan ragam budaya khas Dayak. Ada ritual adat Naik Dango yang disisipkan ke dalam agenda Festival Wonderful Indonesia. Selain sebagai sarana pemersatu masyarakat Dayak, ritual Naik Dango juga menjadi andalan dan sarana meningkatkan pariwisata di Sambas.
BACA JUGA: LPSK Sambangi Korban Pencabulan di Bekas Kandang Bebek
“Festival Wonderful Indonesia kebetulan bertepatan dengan pelaksanaan Pekan Gawai Naik Dango yang digelar 1 - 4 Juni 2016. Ritual seperti ini sangat mendukung program pemerintah dalam mengembangkan industri pariwisata berdasarkan budaya . Daya tariknya besar. Jadi pada acara di Sambas nanti, kami persembahkan parade budaya lokal yang sangat keren,” tambah Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, Rabu (1/6).
Pria berkacamata itu mengatakan, apa yang dilakukan Kemenpar adalah strategi mendatangkan lebih dari 300 wisman, Maklum, saat ritual digelar, Dewan Adat Dayak (DAD) di Sambas juga mengundang Dewan Adat Dayak (DAD) di Malaysia TImur. ”Ini seperti ritual pemersatu. Dewan Adat Dayak Sambas punya kebiasaan kumpul bersama dengan Dewan Adat Dayak di Serawak di ritual ini. Sering menggelar lomba gasing, menombak, dan menyumpit secara bersama-sama. Dengan kesamaan budaya ini, Dayak Serawak bisa lebih sering ke Indonesia,” tambah Pitana.
BACA JUGA: Rasain! Begal Keji Akhirnya Tertangkap
Malaysia memang pasar pariwisata yang sangat seksi bagi Indonesia. Selain letak geografis yang berdekatan, budaya di wilayah perbatasan juga sangat dekat dengan budaya Indonesia. “Yang tak kalah pentingnya, Indonesia bisa dikunjungi dengan biaya berlibur yang tidak mahal. Dan masyarakat Dayak di Serawak juga bisa mendapatkan beragam tujuan destinasi yang indah,” papar Pitana.
Di Festival Wonderful Indonesia nanti, mobil Malaysia akan diberi akses masuk ke Indonesia saat pekan Gawai. Mobil-mobil Malaysia itu nantinya akan diberi stiker khusus. Bahkan jika diperlukan, panitia lokal akan menyiapkan shuttle bus dari pos lintas batas menuju lokasi acara.
”Kami akan memberikan hiburan kepada masyarakat setempat dan wisatawan mancanegara khususnya kawasan Malaysia dengan konser musik dangdut, tarian tradisional Dayak, Melayu, Jawa dan Tionghoa hingga bazaar produk lokal dan kuliner. Setelah ini, promosi akan kami lanjutkan di daerah perbatasan pada 30 – 31 Juli dan 8 – 9 Agustus 2016, di Sajingan Besar, dekat border Aruk,” pungkas Pitana. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbukti! Kehadiran Pesantren Mampu Ciptakan Kedamaian
Redaktur : Tim Redaksi