jpnn.com - PALANGKA RAYA – Penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Kota Palangka Raya tak berjalan mulus.
Beberapa kendala mengadang. Salah satunya ialah domisili penerima.
BACA JUGA: Menakutkan! Ini Jumlah Warga yang Mati Karena HIV-AIDS
Alamat sebagian penerima ternyata tak sesuai dengan yang ada di data.
Hal itu disebabkan karena ada penerima yang pindah domisili, namun tak tercatat. Selain itu, ada pula penerima yang tak memenuhi syarat, seperti sudah menikah dan meninggal dunia.
BACA JUGA: Calon Istri Teriak ââ¬ÅKak, Sakiitââ¬Â, Pernikahan Tinggal Mimpi
”Ketika kelurahan akan memberikan KIP ke rumah penerima yang tercantum di KIP, ternyata si anak beserta orang tuanya tidak lagi tinggal di lokasi yang semula dilaporkan untuk mendapatkan bantuan dana itu. Bantuan tersebut berupa uang sebesar Rp 400 ribu,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palangka Raya Norma Hikmah seperti dilansir Radar Sampit, Minggu (13/11).
Norma menuturkan, penerima KIP juga ada yang sudah menikah dan meninggal dunia.
BACA JUGA: Kejam! Bom Dilemparkan saat Anak-anak Keluar dari Pintu Gereja
Karena tak sesuai kriteria, bantuan itu dikembalikan ke pemerintah.
”Bantuan itu wajib digunakan untuk kebutuhan anak sekolah, bukan untuk keperluan orang tuanya,” tegasnya.
Norma mengaku tak tak persis persentase penyaluran KIP di wilayah itu. Pasalnya, program itu disalurkan pihak kelurahan.
”Kami tinggal datangi sekolahnya dan menyerahkan kepada si anak yang memang wajib mendapatkan. Kalau saat ini kurang tahu saya persentasenya, karena bukan kami,” katanya. (rm-78/ign/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belasan Pohon Ambruk di Bandung, Tiga Angkot Remuk Tertimpa
Redaktur : Tim Redaksi