GKR Hemas Ratu di Hati Rakyat

Jumat, 09 Agustus 2019 – 21:21 WIB
Anggota MPR RI Kelompok Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas di acara Bicara Buku bersama wakil rakyat. Foto: Humas MPR

jpnn.com, YOGYAKARTA - Anggota MPR RI Kelompok Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengatakan, anggota DPD dituntut kreatif agar bisa memperjuangkan aspirasi daerah.

Pasalnya, hingga kini fungsi dan kewenangannya masih sangat terbatas sehingga dibutuhkan kreativitas, agar optimal dalam memperjuangkan aspirasi daerah yang diwakilinya.

BACA JUGA: OSO : Pancasila Bukan Ideologi Impor.

Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk meningkatkan fungsi dan peran anggota DPD, itu adalah amandemen konstitusi.

BACA JUGA : Tertipu Jual Beli Rumah Fiktif, Uang Rp 7 Miliar Lenyap, Begini Modusnya

BACA JUGA: MPR RI: Pergelaran Seni Budaya Mampu Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa

 

Tanpa adanya perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, kecil kemungkinannya bagi DPD bisa memiliki fungsi dan kewenangan yang lebih baik dibanding saat sekarang.

BACA JUGA: MPR: Bangsa Indonesia Kehilangan Tokoh Ulama Nasionalis

Sayangnya, untuk melakukan amandemen terhadap konstitusi tidaklah mudah. Dibutuhkan dukungan dan kekuatan politik, agar jalan perubahaan UUD 1945, itu bisa dilaksanakan.

“Tahun 2007 kita hampir bisa melakukan perubahan. Waktu itu kita sudah mendapat dukungan dari 238 anggota MPR. Sayangnya, di tengah jalan mereka yang semula setuju terhadap amandemen mencabut dukungan sehingga perubahan UUD yang sudah di depan mata pun gagal dengan sendirinya”, kata GKR Hemas menambahkan.

Pendapat tersebut dikemukakan GKR Hemas, saat menyampaikan sambutan pada acara Bicara Buku bersama wakil rakyat.

Acara tersebut berlangsung di gedung DPD Provinsi D. I. yogyakarta, Jl. Kusumanegara 133 Yogyakarta. Dua orang narasumber ikut membedah buku berjudul GKR Hemas Ratu Di Hati Rakyat. Keduanya adalah, Dr. Amiluhur Soeroso dan Dr. Haryadi Baskoro.

GKR Hemas Ratu Di Hati Rakyat merupakan buku perjalanan hidup, khususnya pasang surut kiprah ratu Yogyakarta, itu di ranah politik.

Buku tersebut ditulis selama lebih dari satu tahun. Selain itu, dibagian lain dalam buku tersebut juga ditulis masa-masa perkenalan dengan Sultan Hamengku Buwono X.

Sebelumnya, Kepala Biro Hubungan Masyarakat MPR RI Siti Fauziah dalam sambutannya mengatakan, sudah mengenal sosok GKR Hemas sejak lama.

Di mata Siti Fauziah, GKR Hemas merupakan sosok yang santun dan inspiratif bagi kaum perempuan Indonesia. Karena itu MPR menyambut baik kerjasama penyelenggaraan acara bicara buku tersebut.

“MPR sering mengangkat buku-buku yang bisa memberikan tuntunan bagi masyarakat. Buku berjudul GKR Hemas merupakan salah satunya. Buku ini sangat inspiratif, dan perlu diperkenalkan kepada masyarakat”, kata Siti Fauziah. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR Bahas Persiapan Peliputan Sidang Tahunan dengan Media


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI  

Terpopuler