jpnn.com, TANGERANG - Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait menggelar open house pada hari Raya Natal, 25 Desember 2018 di kediamannya kawasan Bintaro, Tangerang, Banten.
Dalam acara tersebut, hadir sejumlah artis/seniman, beberapa politikus dan pimpinan organisasi. Di antaranya Glenn Fredly, Ketua HIPMI Bahlil Lahadia, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sabam Sirait, aktivis Banser dan kader Taruna Merah Putih.
BACA JUGA: Spirit Kebinekaan dalam Open House Natalan
Glenn, sapaan artis bernama lengkap Gleen Fredly Deviano Latuihamallo ini bercerita panjang lebar mengenai kepeduliannya terhadap nasib sesama seniman di Tanah Air.
"Kebetulan saya dan Tompi menghadiri undangan open house hari Natal di kediaman bang Ara,” ujar Glenn.
BACA JUGA: Natal 2018: Paus Fransiskus Kutuk Kesenjangan Ekonomi
Glenn juga mengucapkan rasa senang karena bisa bertemu Sabam Sirait beserta ibu. Pak Sabam Sirait yang kini anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta ini merupakan orang tua dari Maruarar Sirait yang kini merupakan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.
Glenn sangat kagum dengan perayaan Natal di kediaman Bang Ara karena banyak yang hadir meski berbeda keyakinan dan profesi. “Jujur, saya kaget sebenarnya, melihat perayaan Natal di kediaman bang Ara ini, semua suku dari berbagai provinsi dan berbeda agama semua hadir di sini bergembira. Ini miniatur Indonesia hadir di sini,” puji Glenn.
BACA JUGA: Hari ini 92 Ribu Kendaraan Diprediksi Mengarah ke Jakarta
Pada kesempatan itu, Gleen yang lahir di Jakarta pada tanggal 30 September 1975 ini hadir bersama para seniman lainnya di Indonesia. Glenn berharap cita-cita mereka, khususnya masa depan mereka di dunia seni mendapat perhatian serius dari pemerintah.
“Posisi kami terus terang sebagai seniman masih abu-abu,” ujar peraih penghargaan dalam kategori lagu terbaik dan penyanyi pria terbaik kategori musik R&B pada Anugerah Musik Indonesia 2001 ini.
“Saya pengin para penyanyi atau seniman seperti kami ini bernaung di sebuah wadah yang dikelola swasta dengan manajemen profesional dan didukung pemerintah,” katanya.
Menurut Glenn, dirinya melihat contoh di Amerika. Di negeri Paman Sam itu, kata Glenn, hak cipta karya atau royalti sudah masuk dalam perhatian pemerintah AS.
“Para Artis sudah dikenakan pajak dari hasil karya mereka, dan menyumbangkan pendapatan buat negara. Saya berharap industri kreatif seperti para penyanyi atau bentuk seni lainnya juga mendapat perhatian penuh dari pemerintah,” ujar Glenn.
Glenn berharap kepada Pak Jokowi jika terpilih kembali pada periode kedua pada Pilpres 2019, para seniman bisa dibuatkan draf dukungan Undang-Undang sebagai pengikat regulasi kepastian berkarya untuk masa depan para seniman. Apalagi di tahun 2019, bonus demografi atau ledakan penduduk akan bertambah, dimana pemilih muda saat ini sangat kritis dengan dukungan media sosial,” ujar Glenn yang "melahirkan" album 'Sekali ini saja '.
Sedangkan penyanyi Tompi menyampaikan pola berpikir menentukan kemajuan sebuah bangsa.
“Kita harus terbuka terhadap perbedaan, dan dewasa dalam menyikapinya,” ujar Tompi.
Tompi mengingatkan jangan kita marah-marah, saat ideologi kita berbeda dengan orang lain. “Pola pikir atau paradigma seperti itu harus kita bangun,” kata penyanyi jazz, kelahiran dan besar di Aceh ini.
Tompi juga memuji Presiden Jokowi yang menepati janjinya, sebagai contoh revolusi mental di daerah-daerah sebagai contoh pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur hingga Indonesia Barat terus dikerjakan hingga saat ini. “Harapan saya, membangun Indonesia juga dibarengi dengan membangun manusianya juga,” katanya.
“Jangan lupa, membangun manusia itu juga penting,” ujar penyanyi yang hitz dengan lagunya Tak Pernah Setengah Hati ini.
Sedangkan politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait berharap anak-anak muda terus berkontribusi positif untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia, terutama di dunia seni atau kreatif.
“Anak-anak muda Indonesia, harus terus bersemangat. Masa depan bangsa ini ada di tangan pemuda,” ujar Bang Ara.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amankan 114 Gereja, Polres Jaksel Kerahkan 1.840 Personel
Redaktur & Reporter : Friederich