Glodok, Pusat Perayaan Cap Go Meh di Jakarta

Selasa, 16 Februari 2016 – 02:25 WIB
ILUSTRASI. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Singkawang, Kalimantan Barat menjadi tempat turunnya para dewa dan dijadikan lokasi Cap Go Meh paling heboh di Indonesia. Bagaimana di Jakarta yang jumlah penduduk etnis Tionghoa juga besar?

Menurut rencana perayaan Cap Go Meh akan dilaksanakan di kawasan pecinan Glodok, Jakarta Barat, selama dua hari mulai pagi hingga malam, 20-21 Februari 2016.

BACA JUGA: Kalijodo Dibongkar, Season City Kok Tidak?

“Saya yakin acaranya juga meriah, silakan disaksikan di kawasan Glodok Pancoran, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Arief menyatakan menghormati karya kebudayaan dan sejarah Tiongkok tersebut. Bahkan, dia mengusulkan ‘Jalur Cheng Ho’ dihidupkan untuk pariwisata, kebudayaan dan perdagangan. Karena ratusan kapal yang pernah dibawa Sang Admiral menyusuri pesisir Indonesia, dari Aceh, Batam, Belitung, Palembang, Jakarta, Cirebon, Semarang, Tuban, Surabaya, sampai Denpasar.

BACA JUGA: Di Depan Ratusan Mahasiswa, Bang Idrus Paparkan Visi #JakartaKEREN

Lagi pula, lanjut Arief Yahya, potensi pasar Tiongkok itu besar sekali. Tahun 2014 saja jumlah outbond mencapai 100 juta lebih dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dengan adanya kebudayaan China di banyak lokasi di Indonesia, akan membuat tautan budayanya lebih lekat.

“Proyeksi kita atas pasar China besar, dengan growth paling besar,” ujar Arief Yahya.

BACA JUGA: Lihat nih! TNI-Polri Sudah Dirikan Tenda di Kalijodo

Terkait perayaan Cap Go Meh di Glodok, Kasudin Pariwisata dan Budaya Jakarta Barat Linda Erliany, menyatakan kesiapannya untuk menggelar acara tersebut.

“Kami siap menggelar berbagai acara seni dan budaya dalam menyambut Cap Go Meh. Ini sebagai salah satu upaya untuk melestarikan seni dan budaya di kawasan pecinan Glodok,” kata Linda Erliany, Minggu (14/2).

Menurut Linda, beragam perlombaan pun akan digelar, diantaranya lomba liong dan barongsai. Setelah itu, ada pemilihan Koko dan Cici, juga Mpe dan Encim untuk yang berusia 70 tahun ke atas. Selain perlombaan, ada juga arak-arakan kirab mengelilingi kawasan pecinan di Glodok.

“Kami tak sendirian. Panitia Pecinan Glodok ikut membantu. Karena selain menggelar beragam perlombaan, kami juga mengundang Presiden Jokowi, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan sejumlah duta besar negara sahabat,” tambahnya.

Yang menarik dari Pecinan Jakarta saat perayaan Cap Go Meh, menurut Linda, pengunjung bisa menikmati bangunan tua, tradisi hingga kuliner khas Tionghoa.

Menurutnya, Glodok merupakan salah satu kawasan tua di Ibukota dan disebut-sebut sebagai pecinan terbesar di Tanah Air. Selain ada tiga vihara tua di daerah ini, banyak pula bangunan tua bercorak oriental masih bertahan, seperti Toko Obat Lay An Tong, Rumah Keluarga Souw, Toko Gloria, dan lainnya.

Kawasan Glodok kini menjadi salah satu roda perekonomian Jakarta sebagai sentra penjualan elektronik terbesar Indonesia.

Untuk diketahui, Hari Raya Cap Go Meh sendiri atau dinamai Yuan Xiaojie jatuh setiap tanggal 15 bulan pertama tahun Imlek. Awalnya perayaan Cap Go Meh dilakukan tahun 180 SM oleh Kaisar Hanwudi dari Dinasti Han Barat yang naik takhta pada tanggal 15 bulan pertama Imlek.

Untuk merayakan penobatannya, ia menjadikan tanggal 15 bulan pertama sebagai hari raya lampion. Sejak tahun 104 SM, Cap Go Meh resmi dicantumkan sebagai hari raya nasional negeri Tiongkok. Hingga kini Cap Go Meh dirayakan di berbagai negara dimana terdapat komunitas etnis Tionghoa.

Menurut tradisi Tiongkok bahwa setelah Cap Go Meh maka berakhirlah seluruh perayaan Tahun Baru Imlek.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 "Kehebatan" Wisata Lendir Kalijodo yang Bikin Merinding


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler