jpnn.com, TERNATE - Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC-GMNI), bersama Dinas Sosial (Dinsos) dan PT Pos Indonesia Cabang Ternate, melaksanakan talk show dengan tema “Manfaat BST terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19” di Studio Pro I RRI Cabang Ternate, Kelurahan Soa Sio, Kota Ternate Utara, Senin (5/10).
Dalam paparannya, Kadis Sosial Kota Ternate Burhanuddin Abd Kadir, mengangkat persoalan calon data penerima BST di Kota Ternate.
BACA JUGA: Penyaluran BST di Kepulauan Mentawai Melalui 5 Kantor Pos
Dirinya menyebutkan bahwa masih terdapat banyak data penerima bantuan sosial ganda.
Ganda yang dimaksudkan Burhanuddin adalah yang bersangkutan mendapat bansos program BST maupun program bansos lainnya.
BACA JUGA: SD Kaget Mendengar Istrinya Menjerit, Terjadi di Dalam Mobil, 2 Pelaku Langsung Kabur
“Ini tidak bisa menurut aturan, karena program BST di Kota Ternate, penyalurannya hingga tahapan kesembilan yakni sampai akhir tahun 2020, tepatnya pada bulan Desember,” katanya.
Sementara, Kepala Kantor Pos Indonesia Cabang Ternate Muhammad Subhan dalam paparannya mengatakan, kendala yang ditemukan dalam penyaluran BST kebanyakan itu pada daerah terluar, lansia dan disabilitas.
"Kendala tersebut disiasati dengan cara membayar sekaligus tiga bulan terhadap hak yang diterima, dan para penerima dengan sesuai tiga kategori di atas yakni, daerah terluar, lansia dan disabilitas," kata dia.
Terpisah, Ketua GMNI Kota Ternate Ayatullah Sifati saat diwawancarai awak media menyebut, BST sejauh ini masih belum tersosialisasi dangan merata.
Sehingga kata Aya -sapaan akrab Ayatullah-, bahwa masih banyak masyarakat yang bingung terkait BST itu sendiri.
Sebagai Ketua GMNI Cabang Kota Ternate, Aya juga meminta agar penyaluran BST harus tepat waktu dan tepat sasaran, sesuai dengan yang ada.
"Kami berharap bantuan (BST) ini dapat meringankan beban masyarakat di masa pandemi Covid-19," katanya. (rhs/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti