Go Digital, Klungkung Luncurkan Aplikasi Destinasi Pariwisata

Minggu, 30 April 2017 – 11:29 WIB
Warga Klungkung melaksanakan upacara kemerdekaan di air terjun bertingkat Tukad Und. Foto: JPG

jpnn.com, KLUNGKUNG - Di tengah perkembangan era digital seperti sekarang, keputusan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menerapkan Go Digital Pariwisata sangat tepat.

Kali ini Pemkab Klungkung, Bali meluncurkan aplikasi destinasi pariwisata “Klungkung Tourism” berbasis android untuk mempromosikan daerahnya.

BACA JUGA: Pesona Seba Baduy Angkat Kearifan Lokal ke Dunia

Peluncuran aplikasi ini dilaksanakan bertepatan dengan perayaan Hari Puputan Klungkung ke-109, HUT ke-25 Kota Semarapura dan Festival Semarapura ke-3 tahun 2017 di Depan Monumen Puputan Klungkung.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengatakan, aplikasi ini dibuat sebagai salah satu promosi pariwisata dengan sistem digital dan guide digital bagi wisatawan yang berkunjung ke Klungkung.

BACA JUGA: Jaga Wisatawan Bidang MICE, Kemenpar Dukung Rakor ANRI

Dalam aplikasi tersebut wisatawan akan menemukan berbagai informasi tentang destinasi wisata dan budaya di Kabupaten Klungkung.

“Aplikasi ini sudah bisa didownload melalui Playstore. Wisatawan akan mendapatkan informasi apapun yang terkait pariwisata di Klungkung,” kata Bupat Suwirta.

BACA JUGA: Kemenpar dan 34 Dispar Provinsi Rakor Sustainable Tourism Development

Dalam aplikasi tersebut, dimuat berbagai destinasi yang ada di Kabupaten Klungkung.

Mulai wisata alam, budaya, kuliner, akomodasi pariwisata, penunjang pariwisata serta layanan publik yang bisa dimanfaatkan oleh wisatawan.

Dengan berbasis Global Positioning System (GPS), aplikasi ini juga bisa dimanfaatkan oleh wisatawan untuk mengetahui lokasi wisata dan sebagai penunjuk arah tempat wisata terdekat.

“Wisatawan nantinya juga bisa memberi komentar atau like pada destinasi yang sudah dikunjungi. Komentar-komentar itu nanti akan menjadi evaluasi kami,” ujar Bupati Suwirta.

Aplikasi ini, lanjut Bupati Suwirta, juga bisa dimanfaatkan masyarakat Klungkung untuk mempromosikan usahanya sehingga akan lebih dikenal dan mudah dicari wisatawan.

“Masyarakat juga bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk promosi usahanya, baik di bidang pariwisata ataupun UMKM yang ada di Klungkung,” imbuhnya.

Dengan diluncurkannya aplikasi Klungkung Tourism, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Klungkung semakin meningkat dari tahun ke tahun.

“Semoga dengan aplikasi Klungkung Tourism ini, promosi wisatawan di Klungkung bisa dimaksimalkan,” harap Bupati Suwirta.

Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Klungkung, I Nengah Sukasta menambahkan, para pengguna gadget smartphone pun dijamin tidak akan kesulitan menggunakan aplikasi ini.

Aplikasi berlogo ikan mola-mola sebagai khas dari Pulau Nusa Penida, ini juga cukup ringan hanya berukuran kurang dari 7 megabyte saja.

Memasuki halaman utama, ketika pertama kali dibuka akan muncul “Fine greatest place for yourholidays” yang bisa diartikan sebagai ajakan untuk menemukan tempat terbaik untuk berlibur.

Pengguna aplikasi bisa memilih bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.

Di dalamnya terdapat beberapa pilihan kategori seperti Beach & Nature, Art & Culture, Temple, Museum, dan Event & Festival.

Setiap kategori dilengkapi dengan foto dan detail lengkap mengenai destinasinya.

Bahkan ada navigasi untuk mengarahkan pengunjung ke destinasi yang dituju.

Sejak pertama kali diluncurkan, pihak Dispar secara bertahap mulai menyosialisasikan aplikasi tersebut melalui para guide yang mengantar tamunya ke beberapa objek wisata populer di Klungkung seperti di Kertha Gosa dan Goa Lawah.

“Kami sudah mulai sosialisasikan ke wisatawan. Petugas kami menginfokannya ke guide untuk diteruskan ke wisatawan,” ujar Sukasta.

Mengenai hal ini, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengucapkan selamat atas diluncurkannya aplikasi Klungkung Tourism.

Dia semakin yakin dengan aksi transformasi digital bakal membawa gerbong Kementerian Pariwisata RI melompat jauh menuju target menjaring 20 juta wisatawan di 2019.

“Jika tidak ikut Go Digital, saya jamin destinasi wisata yang dimiliki daerah itu tidak akan maju. Karena itu no return point, harus familiar dengan digital," kata Menpar Arief.

Dia menambahkan, itulah mengapa ada istilah more digital, more personal, karena marketing sudah langsung masuk ke smartphone customers dan komunikasi data ke pelanggannya sudah detail sampai ke personal.

Dengan sistem digital itu semua informasi bisa diunduh, dipromosikan secara global, dan semua orang yang memiliki aplikasi yang sama bisa langsung terhubung.

“Kalau tak segera mengubah pola pikir ke digital, kita pasti ketinggalan. Sulit mengejar rival-rival utama kita,” pungkas Arief. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Jurus GenPI Jabar Populerkan Eco Music Camp 2017


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemenpar  

Terpopuler