jpnn.com, JAKARTA - Rumah produksi MD Pictures membawa film horor terbaru berjudul Sorop ke pasar internasional.
Film itu akan diluncurkan dalam ajang bergensi Asian Content & Film Market (ACFM) di Busan, Korea Selatan.
BACA JUGA: Baim Wong Sebut Lembayung Berbeda Dibandingkan Film Horor Lain
Langkah itu didukung oleh Barunson E&A, perusahaan produksi di balik film peraih Oscar 'Parasite'.
CEO dan Pendiri MD Pictures Manoj Punjabi mengatakan, Sorop menawarkan perpaduan unik antara cerita rakyat lokal dan intrik supranatural yang akan memikat penonton internasional.
BACA JUGA: MD Pictures Hadirkan Program Livin di Desa Penari, Seru!
"Dengan keahlian dan visi Barunson, kami yakin bahwa film ini akan bersinar dalam skala global,” ujar Manoj, dalam keterangannya, Sabtu (28/9).
Barunson E&A, yang telah meluncurkan operasi internasionalnya sejak Oktober 2022, fokus pada produksi bersama (co-production) dan pembiayaan film dalam skala global.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Eks Manajer Fuji Disidang, Vadel Badjideh Segera Diperiksa Polisi
Sorop menjadi film non-Korea keempat dari Barunson E&A setelah film horor-komedi Vietnam Don’t Cry, Butterfly yang memenangkan Grand Prize dan Most Innovative Feature Award di Venice Critics’ Week 2024.
"Kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan para kreator luar biasa dari Indonesia," kata Choi Yoon-hee, CEO Barunson E&A.
Dia berharap kerja sama dengan MD Pictures dapat menampilkan lebih banyak lagi film-film Indonesia di skala global.
Film Sorop mengisahkan perjalanan kakak beradik Hanif dan Isti yang kembali ke rumah masa kecil mereka.
Namun, kepulangan tersebut berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka menyaksikan kematian Paman di depan mata.
Peristiwa tragis ini membuka jalan bagi sesuatu yang lebih gelap yang menghantui rumah mereka, memaksa Hanif dan Isti untuk mengungkap misteri masa lalu keluarga mereka.
Sorop disutradarai dan ditulis oleh Upi, bersama kreator terkenal Indonesia, @Simpleman, yang sebelumnya viral di platform X (Twitter) lewat thread legendaris KKN Di Desa Penari. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh