Go-Jek Timbulkan Kontroversi, Ini Reaksi Sang CEO

Selasa, 30 Juni 2015 – 19:28 WIB
chi jpnn

jpnn.com - JAKARTA - CEO Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim menyadari banyaknya kontroversi yang ditimbulkan usahanya itu. Dia menilai, banyak yang belum paham dengan bisnis Go-Jek.

"Kami hanya perusahaan aplikasi, bukan pengusaha ojek. Jelas, kami tidak punya armada. Kami hanya bermitra dengan ojek-ojek," terang Nadiem di Midtown, Jakarta, Selasa, (30/6).

BACA JUGA: 6 Bulan, Kecelakaan Go-Jek Baru 2 Kali

Nadiem tak menampik anggapan banyak pihak yang menentang keberadaan Go-Jek. Karena itu, lulusan Harvard tersebut mengaku siap menerima semua masukan dari pihak lain.

Sebagaimana diketahui, banyak pihak menilai Go-Jek dianggap melanggar hukum. Pasalnya, sepeda motor atau ojek tidak termasuk angkutan umum. Nadiem pun punya alasan kuat.

BACA JUGA: Terapkan Safety Riding, Go-Jek Gaet Pembalap Top Indonesia

"Ya memang, motor itu bukan termasuk angkutan umum. Tapi kita juga harus sama-sama lihat bahwa keberadaan ojek ini tidak bisa dikesampingkan, bahwa masyarakat memang butuh ojek. Kendaraan yang cepat untuk menerobos kemacetan,” ungkap Nadiem. (chi/jpnn)

 

BACA JUGA: BTP-PNS Bantu PNS Miliki Rumah

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Farmasi Optimistis, Targetkan Omzet Rp 65 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler