Godplant Makin Inventif dalam Aljabar

Sabtu, 14 September 2024 – 05:59 WIB
Godplant. Foto: Dok. Lawless Jakarta Records

jpnn.com, JAKARTA - Band sludge metal asal Jakarta, Godplant akhirnya melepas album terbaru yang berjudul Aljabar.

Album kedua dari grup beranggotakan Litong (vokal), Oyoy (gitar), Alul (bas), dan Gicing (drum) itu kembali dirilis oleh label independen, Lawless Jakarta Records.

BACA JUGA: Zeke and The Popo Rilis Ulang Album Space In The Headlines

Setelah meluncurkan album perdana, Turbulensi, Godplant mampu meraih jumlah pendengar yang signifikan di kancah musik keras. Kini, album Aljabar menjadi langkah peneguhan bagi eksistensi band yang berdiri sejak 2013 silam itu.

Godplant mengemas materi album Aljabar dengan lebih inventif, makin matang, berat, serta artistik. Lagu-lagu di dalamnya menyatukan nuansa heavy metal, noise rock, dan hardcore punk yang disempurnakan dengan riff kuat serta vokal penuh kemarahan.

BACA JUGA: Efek Rumah Kaca Akhirnya Hadirkan Vinyl Album Rimpang

"Mungkin Turbulensi bisa dikatakan album di mana kami sedang mencari kompas, dan Aljabar adalah arah kompas pertama yang kami coba. Di Turbulensi terlihat style musik sludge yang dalam tanda kutip warna warni pada tiap track. Eyehategod, Weedeater, Buzzoven, Electric Wizard, Bongzilla, band tersebut yang mewarnai nomor-nomor di Turbulensi," kata Oyoy Godplant kepada JPNN.com baru-baru ini.

"Di Aljabar pun sebenarnya masih ada segelintir unsur tersebut, tetapi materi kali ini lebih memiliki unsur baru seperti noise rock, dan penggabungan genre yang sedikit kompleks pada tiap track. Unsane, Torche, Metz, Part Chimp, band tersebut yang menjadi spektrum baru di Aljabar," sambungnya.

BACA JUGA: Tabraklari Makin Ugal-ugalan dalam Album Keluar Tumbuh Liar

Godplant kemudian mengungkap alasan di balik pemilihan judul album Aljabar.

Adapun Aljabar diambil dari bahasa Arab yakni Al-Jabr yang berarti 'pengumpulan bagian yang rusak'.

Nama tersebut secara populer merujuk pada ilmu yang mempelajari simbol-simbol matematika. Namun, sebelum abad ke-16, Al-Jabr mengacu pada prosedur operasi pengaturan patah atau dislokasi tulang.

Godplant melalui Aljabar hendak menggarisbawahi setiap sendi kehidupan yang telah retak, patah, dan rusak karena perilaku para penghancur yang termotivasi oleh ketamakan dan keserakahan.

Lewat Aljabar, Godplant juga ingin menyampaikan keresahan dan kekecewaan terhadap berbagai aspek kehidupan, terutama sosial dan politik.

"Apa yang ingin disampaikan lewat album Aljabar? Wujud kekecewaan kami sebagai warga ketika melihat kerusakan-kerusakan yang dilakukan oleh penguasa, dan oleh mereka yang bisa melakukan apa pun dengan uang. Kerusakan-kerusakan itu kami kumpulkan menjadi satu baik secara audio maupun visual," jelas Oyoy.

Album Aljabar dari Godplant berisi sembilan lagu dengan bermacam tema dan kritik sosial akan ketidakadilan.

Beberapa lagu dalam album itu yakni, Lari/Mati, Caruk, Neraca Rimba, Munafik, Monarki, Syringia, Di Antara Nihil, dan sebagainya.

Lewat lirik yang ditulis, personel Godplant memotret sejumlah kejadian yang meresahkan akhir-akhir ini.

"Salah satu tema yang dijadikan single yakni mengenai operasi aparat kepada rakyat, dan kami mengambil garis besar dari Tragedi Kanjuruhan, meski lagu tersebut bisa ditafsirkan secara general. Seperti gas air mata yang digunakan makin sembarangan hari ini. Lalu membicarakan peraturan tidak masuk akal, kemunduran yang terjadi di sekitar kita, ketidakadilan yang terang benderang mengalahkan sinar 1000 matahari, bahkan sampai kisah generasi junkie pada track terakhir," beber Oyoy Godplant.

Godplant melibatkan beberapa nama untuk menyempurnakan album Aljabar. Salah satunya yakni kehadiran seniman muda Oldsunnnnn.

Oldsunnnnn untuk pertama kalinya mengerjakan artwork untuk album musik. Dia membuat 9 gambar tanpa diberi tahu sebelumnya soal jumlah lagu Aljabar.

"Sebetulnya di rilisan fisik Aljabar itu terdapat booklet yang isinya cerita tiap lagu yang diilustrasikan semi komik oleh Oldsunnnnn. Brief simple makna Aljabar sebetulnya, pengumpulan bagian yang rusak," tambahnya.

Album Aljabar dalam format CD sudah bisa didapatkan di outlet Lawless Jakarta atau secara offline.

Dalam rangka peluncuran album tersebut, Godplant juga menggelar rangkaian tur ke sejumlah kota.

Tur tersebut menjadi yang pertama bagi Godplant karena beberapa tahun sebelumnya personel sibuk dengan berbagai kegiatan.

Dalam tur bertajuk Aljabar Tour 2024 itu, Godplant singgah dari Serang, Semarang, Solo, Bandung, Malang, hingga Surabaya.

"Pascadebut album kami banyak sekali ajakan bermain, lalu bikin materi untuk kompilasi, jingle, dan terhadang karena gitaris kami berkali-kali terkena musibah sehingga istirahat aktivitas band. Dari banyaknya hal yang kami lewati, maka kami langsung menyepakati setelah album kedua rilis, harus berangkat tur meskipun kami melakukannya dengan cara eeekend tour," tutup Godplant.

Beberapa hari lalu, Godplant sukses mengadakan Aljabar Launching Party and Exhibition di Yesterday Jakarta. Acara tersebut menampilkan pertunjukan spesial dari Godplant serta pameran artwork bersama Oldsunnnnn. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler