jpnn.com - JAKARTA - Direktur Jenderal Pemasyarakatan I Wayan Dusak mengungkapkan persoalan klasik yang selalu dihadapi lembaga pemasyarakatan sejak tahun 2000 selalu sama, yakni kelebihan kapasitas.
Bahkan, dalam 10 bulan terakhir ia menyebut angka penambahan yang luar biasa. "Kalau diukur 10 bulan terakhir bertambah 20.000 tahanan," kata Wayan, saat rapat kerja di Komisi III DPR, Selasa (7/6).
BACA JUGA: Siapkan Proposal Investasi, Menpar Percepat BOP dan KEK
Persoalan ini masih disiasati Ditjen PAS dengan menempatkan para tahanan maupun narapidana ke lapas yang masih tergolong longgar. Sehingga, kondisinya tidak terlalu sesak.
"Rutan wanita kami belum punya. Yang ada lapas wanita. Kalau rutan wanita memang kami gabungkan ke rutan-rutan yang sudah ada. Ini menjadi perhatian semua bagaimana mengatasinya. Kami akan beri kajian teknis," jelasnya.
BACA JUGA: Selain Jakarta, Daerah-Daerah Ini Juga Terendam Banjir Rob
Dalam rapat tersebut, Wayan juga mengutarakan soal anggaran untuk operasional lapas. Apalagi saat bulan puasa ramadan terjadi penambahan biaya.
"Biaya makan dan mandi itu Rp 26.000 per hari. Untuk puasa ada tambahan extra puding. Setiap tahun bertambah terus sehingga jadi utang di tahun berikutnya," tambah Wayan.(fat/jpnn)
BACA JUGA: KPK Gali Keterlibatan Pihak Lain dalam Suap Hakim Tipikor
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Kecil, Anggaran Komnas HAM Kena Pangkas Lagi
Redaktur : Tim Redaksi