jpnn.com, PALEMBANG - Dua gol yang dicetak Esteban Vizcara dan pemain yang menggantikannya, Patrich Wanggai pada menit ke-84 dan 86 berhasil membawa Sriwijaya FC menang atas Bhayangkara FC.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Jakabaring itu berhakhir dengan 2-1 untuk kemenangan Laskar Wong Kito. Gol balasan Bhayangkara FC satu-satunya dicetak Paulo Sergio di menit 88.
BACA JUGA: Kandang Macan Kemayoran Rupanya Tak Angker Bagi Sapeh Kerrab
“Saya juga tidak menyangka bisa bikin gol. Tapi saya senang bisa bantu tim untuk raih kemenangan da n berharap kedepan akan lebih baik lagi,” ujar Patrich.
Talenta Papua ini menjawab keinginan pelatih Rahmad Darmawan yang butuh ledakan bagi Sriwijaya FC. Sebab, kedua tim sama-sama merasa frustasi akibat permainan yang tidak menghasilkan. Meski secara kolektif antara Laskar Wong Kito dan The Guardian – julukan Bhayangkara FC tampil sangat menghibur di pertandingan kemarin.
BACA JUGA: Tumbangkan Bhayangkara FC, Sriwijaya FC Sukses Petik 3 Poin
Jual beli serangan, tetap tak mengubah keadaan. Inisiatif justru diambil oleh Rahmad Darmawan yang menarik Esteban Vizcarra bermain ke tengah. Melakukan penetrasi dan memberikan ruang bagi pemain lain. Hal ini terbukti efektif. Makan konate yang mendapatkan bola menyisir sisi kiri pertahanan Bhayangkara.
Boom.. umpan yang dilepas, ditanduk sempurna oleh esteban dan bersarang digawang Awan Setho. Gol inilah yang melecut semangat skuad Jakabaring untuk menambah gol.
BACA JUGA: Persib vs Persipura: Dua Pelatih Saling Memuji
Namun pelatih asal Metro, Lampung itu ternyata punya alasan lain. Usai selebrasi, Esteban langsung ditarik keluar dan digantikan oleh Patrcih Wanggai sebagai bentuk modifikasi serangan dari skuat Jakabaring.
Sentuhan pertamanya, menyambut umpan Alberto Goncalves yang mendapat bola liar, langsung berbuah gol. “Saya sudah lupa bagaimana terjadinya tadi. Tapi sekali lagi, saya dan teman-teman bersyukur Tuhan memberkati kita semua di pertandingan kandang kali ini,”ujarnya.
Pelatih Rahmad Darmawan mengakui, kemenangan di kandang kemarin tidak diraih dengan mudah. Kerja keras pemain tak berhenti hingga wasit meniup peluit akhir. Termasuk dukungan suporter yang tak berhenti hingga laga usai.
“Saya berterima kasih dengan kerja keras seluruh pemain. Bhayangkara secara kualitas kekompakannya jauh diatas kita karena (pemain) sudah lama bergabung. Kita akui kesulitan di pertandingan tadi,” ujarnya.
Bermain dengan kompak dan memaksimalkan serangan dari tengah membuat Bhayangkara FC sulit ditembus pemain depan Sriwijaya FC. Beruntung lantaran sabar menunggu celah, jugador Laskar Wong Kito bisa memaksimalkan kesempatan.
“Itu tadi yang menjadi catatan, bagaimana kita berupaya menembus kekompakan yang mereka miliki. Untuk itu evaluasi akan terus dilakukan untuk pertandingan kedepan,”ujarnya.
Sementara Bhayangkara FC hanya bisa membalas lewat pinalti Paulo Sergio di menit 88, setelah wasit Iwan Sukoco menunjuk titik putih akibat handball yang dilakukan oleh Mahamadou Ndiaye.
Pelatih Simon McMenemy mengeluhkan kinerja wasit di pertandingan kemarin. Menurutnya, pembenahan harus dilakukan oleh komite wasit akibat kurangnya pemahaman atas regulasi dan rule of the game. Lebih dari itu, dia menyampaikan selamat bagi Sriwijaya FC.
“Bahkan wasit di premier leagu (Liga Inggris) juga kerap membuat keputusan yang buruk. Namun aturan dalam permainan, harusnya wasit lebih kuasai dibanding pelatih dan pemain,”ujarnya.
Sebab, di pertandingan kemarin, Simon menilai wasit merugikan pihaknya karena kekurangan satu pemain saat gol terjadi. Seharusnya, kata dia, pemain yang terjatuh saat dilanggar dan pelanggar terkena kartu kuning, tidak harus menjalani perawatan diluar lapangan.
“Kami kehilangan pemain sehingga Sriwijaya FC mendapat celah. Tapi itulah permainan. Kami datang kesini dengan target untuk menang. Tapi Sriwijaya FC sepertinya berbenah dengan baik setelah sebelumnya kalah saat kami kesini,”jelasnya. (aja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persija Sambut Positif Kickoff Lawan MU Mundur
Redaktur & Reporter : Budi