jpnn.com - GELSENKIRCHEN - Juara Dunia 2014 Jerman masih belum lepas dari episode buruk. Pertama sejak 2007, Die Mannschaft tidak mampu menang dalam dua pertandingan secara beruntun.
Setelah kalah 0-2 melawan Polandia (11/10), Jerman gagal bangkit ketika menjamu Republik Irlandia di Veltins-Arena, Gelsenkirchen dalam kualifikasi EURO 2016 kemarin. Jerman hanya bermain imbang 1-1.
BACA JUGA: Kans Terbang Lebih Tinggi
Jerman unggul lebih dulu lewat gol gelandang bertahan Real Madrid Toni Kroos pada menit ke-71. Namun, gol defender John O'Shea menit keempat injury time babak kedua menyelamatkan Irlandia dari kekalahan.
Hasil imbang ini membuat Jerman terpuruk di posisi ketiga klasemen sementara dengan nilai empat dari tiga pertandingan. Polandia ada di posisi pertama dengan poin tujuh. Sama dengan yang dibukukan Irlandia. Namun Polandia unggul selisih gol.
BACA JUGA: Singo Edan Usung Misi Singkirkan Mutiara Hitam
Gol dari O'Shea menggagalkan ambisi Jerman untuk clean sheet sejak menjadi juara Piala Dunia di Brasil. Dalam empat pertandingan terakhir, Jerman kebobolan delapan gol.
"Kami semua sangat kecewa," tegas Joachin Loew, Der Trainer Jerman seperti dilansir Bild.
BACA JUGA: Hapus Semua Gambar Oezil
"Kami memimpin sampai menit terakhir dan mereka akhirnya mencetak gol dalam kesempatan pertama. Ini sangat mengecewakan," imbuh pelatih 54 tahun itu.
Mantan pelatih VfB Stuttgart, Fenerbahce, dan FK Austria Wien itu masih melanjutkan kegundahannya.
"Pada menit terakhir, kami terlalu naif. Kami tidak berusaha untuk menahan bola, namun terus saja memainkannya dengan cepat. Saya tidak memiliki penjelasan yang terang soal ini semua," keluh Loew.
Jerman bertekad untuk segera bangkit dan melupakan hasil buruk ini. Sebab, sejatinya, untuk lolos ke Prancis 2016, jalannya masih sangat panjang. Jerman hanya butuh untuk menempati posisi dua besar agar lolos langsung. Pekerjaan yang sebetulnya tidak terlalu susah jika melihat kompetitor Jerman di Grup D. Selain Polandia dan Irlandia, pesaing Jerman "hanyalah" Skotlandia, Georgia, dan Gibraltar.
Tetapi, dengan statusnya sebagai juara dunia, beban Jerman malah bertumpuk-tumpuk. Apalagi seperti kata Loew, lawan-lawan Jerman memiliki motivasi ekstra untuk sebisa mungkin mengambil poin dari Jerman.
Hal itu diakui oleh pencetak gol penyama kedudukan bagi Irlandia, O'Shea. Bek Sunderland tersebut mengatakan bahwa semangat timnya berlipat-lipat saat melawan Jerman.
"Pertandingan berakhir seperti cerita dongeng. Luar biasa. Selain mencetak gol penyama, saya juga mencatat 100 caps. Saya ingin agar momentum seperti ini terus terjaga dan kami bisa lolos ke Prancis," ucap O'Shea kepada Televisi Irlandia, RTE.
"Manajer (Martin O'Neill, red) berbicara kepada kami sebelum pertandingan soal team spirit. Hal itu jelas terlihat malam ini. Kualitas dan mental tak mau kalah membantu kami," imbuh pemain yang melambung namanya ketika bermain untuk Manchester United (1999-2011) tersebut.
Jerman memang tampil dalam kondisi tidak lengkap. Separuh pemain intinya absen karena cedera. Itu termasuk Bastian Schweinsteiger, Marco Reus, dan Mesut Ozil. Andre Schuerrle dan Christoph Kramer juga tidak bisa bermain.
Namun dengan pemain yang ada, Jerman masih mampu menguasi bola sampai 65 persen. Jerman mencatat 19 tembakan, namun peluang sebanyak itu terbuang sia-sia karena penyelesaian yang tidak baik.
Pelatih Irlandia Martin O'Neill memuji setinggi langit fighting spirit yang ditunjukkan pasukannya. Jelas terlihat bahwa para pemain Irlandia sangat tabah untuk menghadapi cobaan bertubi-tubi dari pemain Jerman.
"Ini adalah poin yang sangat berharga bagi kami. Kami tandang ke juara dunia dan bisa mendapatkan satu angka," ucap O'Neill kepada Reuters.
"Ya, kami mendapatkan tekanan yang sangat interns. Namun, kami tahu itu akan terjadi. Tim melakukan upaya yang sangat fantastis. Sangat-sangat fantastis," imbuhnya. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Riky/Richi Tumbangkan Unggulan Ketujuh
Redaktur : Tim Redaksi