jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Roem Kono, menyatakan jika partainya realistis atas tuntukan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yang disuarakan PDI Perjuangan bersama presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
"Kita realistis, selama kita masih bisa atasi sampai Desember (2014) jangan ada kenaikan dulu. Yang dikhawatirkan mereka (kubu Jokowi) kan 2015, kenapa kita harus naik sekarang, kenapa paranoid lagi," kata Roem Kono saat ditemui di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (27/8).
BACA JUGA: Tim Transisi Kaji Pembentukan Kementerian Koordinator LH
Dia menilai persoalan yang harus diatasi adalah bagaimana caranya pemerintah bisa menjaga kuota BBM yang sudah ditetapkan, kemudian menuntaskan persoalan pasar gelap (black market) sehingga pendistribusian BBM diselewengkan. "Ini masalahnya black market itu, solar subsidi dijual ke industri, ini harus diselesaikan," tegas Roem.
Anggota Komisi V DPR RI itu juga meminta pihak-pihak yang menuntut kenaikan harga BBM menunjukkan kinerja, bukan malah melakukan pencitraan politik. Bahkan, Roem memuji kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak hanya melakukan pencitraan semata.
BACA JUGA: Desak SBY Naikkan BBM, PDIP Dinilai Takut Disalahkan
"Yang penting tidak perlu banyak pencitraan, kerja keras tunjukkan pada rakyat. SBY memang selalu pencitraan tapi dia kerja keras, mengutamakan kepentingan rakyat, pencitraan itu penting juga supaya bangsa kita bergengsi juga di mata dunia," sebutnya.
Secara pribadi, Roem juga tidak sepakat jika Presiden SBY menaikkan harga BBM. Karena selain merugikan rakyat juga akan menimbulkan gonjang ganjing politik maupun keamanan. "Secara pribadi kalau menaikan BBM kasihan rakyat. Jadi jalankan saja dulu program yang ada," tandasnya. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Tiga Modal Penting Jadi Bukti Kompetensi Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Khusus Bupati Cantik buat Jokowi-JK
Redaktur : Tim Redaksi