jpnn.com - JAKARTA- Partai Golkar menginginkan partainya lebih merakyatKarena itu, dalam penentuan calon legislatifnya menerapkan sistem perolehan suara terbanyak
BACA JUGA: Arus Bawah PPP Ingin Pakai Suara Terbanyak
‘’Dengan demikian, wakil yang terpilih adalah figur-figur yang lebih dekat dengan rakyatJadi, lanjut Kalla, dipilihnya sistem suara terbanyak itu bertujuan agar wakil rakyat dari Partai Golkar lebih dekat kepada rakyat
BACA JUGA: Golkar Optimis Capai Target
‘’Bukan lebih dekat kepada ketua umumnyaDipilihnya sistem suara terbanyak ini memang sempat mengagetkan banyak pihak
BACA JUGA: KPU Ancam Parpol Pelanggar UU
Pasalnya, partai Golkar dalam pembahasan revisi UU Pemilu ngotot menerapkan sistem nomor urutMenurut Jusuf Kalla dengan penerapan sistem suara terbanyak ini maka pada caleg akan dipaksa untuk terus menerus melakukan pendekatan dan turun ke konstituennyaMenurut Kalla, mekanisme suara terbanyak tidak akan melanggar pasal 214 UU Pemilu, dimana penetapan caleg terpilih ditentukan dengan nomer urut‘’Tidak, karena di Partai Golkar akan diatur dengan mekanisme pengunduran diri,’’ jelasnya.
‘’Cara ini sudah sesuai dengan UU, karena dalam Undang-undang disebutkan seseorang tidak dilantik sebagai legislatif karena, pertama meninggal dunia, dan kedua mengundurkan diriJadi jalur mengundurkan diri yang kita pakai,’’ tandasnya.
Yang pasti, lanjut Wapres, dengan diberlakukannya sistem suara terbanyak akan lebih efektifKarena, wakil rakyat akan selalu aktif mendekati konstituennya, kalau tidak begitu lima tahun ke depan ia tidak akan terpilih lagi(aj/JPNN)
Lantas bagaimana dengan keberatan caleg perempuan ? Ketua Umum Partai Golkar ini menegaskan, tidak ada perlakuan khusus bagi caleg perempuanKarena itu, caleg perempuan tetap harus berjuang keras seperti juga caleg lelaki‘’Caleg perempuan tidak perlu takut dengan sistem iniSebab, menurut pengalaman, caleg perempuan justru paling mudah dikenal masyarakat dibandingkan pria,’’ Kalla menandaskan.
Kalla mencontohkan, pada pemilu 2004 Nurul Arifin mendapatkan suara terbanyak‘’Tetapi karena waktu itu menggunakan sistem nomer urut, ia tidak terpilih,’’ ujarnyaKetika itu, meski mendapatkan suara terbanyak, Nurul Airfin tidak terpilih karena berada di urutan ke tigaSementara Golkar di dapil itu hanya mendapatkan dua kursi saja (aj/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDS Juga Lirik Pengamat Olahraga
Redaktur : Tim Redaksi