Golkar Ancam Tak Ikut Pemilukada DKI

Jumat, 18 Mei 2012 – 17:24 WIB
Sejumlah simpatisan dan pendukung beberapa pasangan calon gubernur pada Pemilukada DKI 2012 menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI, Jum'at (18/5). Aksi ini unutk mempersoalkan adanya pemilih fiktif dan selisih antara data penduduk pemilik KTP DKI dengan jumlah pemilih. Foto : Arundono/JPNN

JAKARTA-Partai Golkar yang mengusung pasangan calon Alex Noerdin-Nono Sampono mengancam untuk mundur dari pemilukada DKI Jakarta 2012. Partai Golkar enggan ikut pemilukada DKI apabila masih ditemukan pemilih fiktif di Daftar Pemilih Sementara (DPS)

"Golkar minta KPUD stop dulu tahapan ini (pendataan pemilih). Kami nggak akan ikut pemilukada kalau DPT atau DPS belum diselesaikan. Percuma lakukan demokrasi dengan hal-hal yang nggak demokratis," kata Ketua DPD Golkar Jakarta, Priya Ramadhani dalam jumpa pers di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (18/5).

Menurut Priya, seharusnya pemilih fiktif atau NIK ganda tidak ditemukan dalam proses pemilukada di ibukota. Pasalnya, logistik pemilukada DKI dilengkapi dengan teknologi canggih yang resiko kesalahannya kecil.

"Ini kejadian memalukan karena ini kejadian di Jakarta, suatu ibukota dan teknologi canggih. Harusnya satu NIK nggak bisa dipakai beberapa orang, kalau bisa itu dengan sendirinya harusnya reject. Saya nggak tahu ini disengaja atau tidak," papar besan Aburizal Bakrie tersebut.

Priya meminta masyarakat untuk mengawasi proses pendataan pemilih. Ia juga meminta Fauzi Bowo selaku Gubernur DKI Jakarta untuk memperhatikan kinerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, sebagai lembaga daerah yang mengurusi pendataan kependudukan.

"Kita minta kepala daerah  agar lebih perhatikan masalah-masalah yang terjadi di institusi di bawahnya," tegas Priya.

Seperti diberitakan, lima partai politik (parpol) memprotes hasil pendataan Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta karena masih menemukan pemilih fiktif di sejumlah kelurahan. Kelima parpol yaitu Partai Gerindra, PDIP, Partai Golkar, PPP, dan PKS. (dil/jpnn)



BACA ARTIKEL LAINNYA... Urusan Harta Cagub, KPU Pasrahkan ke KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler