BACA JUGA: Layani Mudik, Terminal Merak Diberi Kursi
" Ini penting, demi mengembalikan kejayaan partai," kata Moestahid kepada wartawan di Jakarta, kemarin.Sementara Pinantun menegaskan, jika pimpinan Golkar saat ini dipertaruhkan pada dana melimpah, maka Golkar ke depan akan terjebak pada pola-pola borjuisme
BACA JUGA: Pejabat Sembunyi Takut Bodrek
Yang bisa menegakkan idealisme partaiKedua sesepuh partai Golkar itu memang tidak menyebut calon yang dimaksud
BACA JUGA: Polisi Ringkus Tiga Gembong Rampok
Namun, kedua tokoh ini mengaku prihatin, jika partai Golkar ke depan sudah terjebak pada sikap-sikap pragmatis yang tidak lagi memikirkan kejayaan partai ke depan"Saat ini, Partai Golkar membutuhkan figur tokoh yang memiliki komitmen untuk mengembalikan kejakyaan partai ke depan," Mostahid menandaskan.Hal senada disampaikan ketua DPP Partai Golkar Zainal Bintang."Suka atau tidak suka, Partai Golkar adalah salat satu aset, yang sudah bekerja dan teruji selama 32 tahun lamanyaMempertahankan NKRI dan Pancasila adalah salah satu jasa partai Golkar," kata Zainal menegaskanKarena itu, Zainal mengingatkan, figur yang cocok memimpin Partai Golkar ke depan adalah orang yang memiliki komitmen"Sebagai pejuang dia sudah biasa merasakan suka dan dukaSelain itu harusnya orang tersebut berlatar belakang aktivis, karena sudah tentu mengetahui arti dari kata pejuang," jelasnya
Zainal Bintang, yang juga Ketua DPP Partai Golkar ini mengharapkan agar para calon yang kini sedang terlibat persaingan, menggunakan cara-cara persaingan yang sehatTidak saling menebar fitnah, atau saling menjatuhkanMenanggapi klaim dukungan dari kubu calon ketua umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical), yang menyatakan sudah mendapatkan 40 dukungan DPD II Golkar dan 20 DPD-I , Zainal berpendapat klaim itu sama sekali tidak rasional.
Ia mengatakan dengan klaim dukungan sebanyak itu seolah-olah DPD II Golkar adalah komunitas yang bisa dibeli dan tidak mempunyai perasaan, padahal selalu ada ruang hati nurani dan idealisme di dalam hati DPD II maupun DPD I Golkar''Tidak semua kader Golkar bisa tergiur oleh materi,'' kata Zainal.
Meski begitu, Zainal mengaku tidak terlalu memikirkan soal klaim IcalKarena, kata dia, klaim dari kubu Ical tersebut akan diuji kebenarannya"Kita lihat saja saat Munas nanti, karena pertarungan sesungguhnya ada di Munas," imbuhnyaSeperti diketahui, dua calon kuat yang disebut-sebut menjelang munas Golkar yakni Surya Paloh dan Aburizal BakrieSelain itu masih ada kader seperti Yudhy Chrisnandi, Ferry Mursidan Baldan dan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto kini meramaikan bursa pencalonan.
Zainal tidak mempersoalkan proses dan dinamika yang berlangsung di antara kedua calon kuatDia hanya mengharapkan agar dalam persaingan tersebut tetap rasional dan logisKlaim-klaim yang tidak rasional tersebut menurutnya merusak demokrasi"Ini jelas berlebihan dan antilogika padahal demokrasi berdasarkan logika".(aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiap Hari, Ribuan TKI Mudik via Batam
Redaktur : Tim Redaksi