Alasannya, Golkar dijepit tiga kondisi politik yang mau tidak mau harus berhasil dihadapi Golkar elegan.
Hal ini ditegaskan pengamat politik Eep Syaifullah Fatah, yang menjadi salah satu panelis Dialog Akhir Tahun Golkar, bertajuk "Parpol : Keterbukaan dan Seleksi Nasional", di Kantor DPP Golkar, Slipi Jakarta, Jumat 19 Desember 2008.
"Saya yakin, jika Golkar tidak bisa keluar dari tiga Jepitan ini, maka Golkar bisa saja tertinggal jauh dari pesaing-pesaingnya pada pemilu mendatang," tegas Eep.Jepitan pertama yang harus bisa dihadapi Golkar adalah ofensivitas PDI-P dengan capresnya Megawati Soekarno putri, yang terus menghajar pemerintahan saat ini sebagai pemerintahan yang gagal.
Di samping itu, defensivitas Partai Demokrat (PD) dengan capresnya SBY yang terus mendulang citra posistif dari kinerja pemerintahan saat ini"Dalam kondisi ini, pencitraan positif bagi Golkar sangat minim karena ketuanya hanya posisi Wapres," terang Eep.
Kondisi kedua, Golkar dijepit waktu menyusul keputusan Golkar yang akan membicarakan dan membahas Capres setelah pemilu mendatang.
"Perlu diingat, partai lain yang terang-terangan sudah punya capres tentu bisa mempersiapkan diri dalam rentang waktu yang lebih lapang dibandingkan Golkar
BACA JUGA: Protap Dimentahkan DPR
Ini juga jepitan yang harus bisa dipikirkan sejak saat ini," tambah Eep.Yang terakhir, realita memang menunjukkan partai Golkar sebagai kader yang kaya dengan kader unggul, tergambar dari banyaknya kader Golkar yang siap maju sebagai capres
BACA JUGA: RUU Maybrat Diterima Bulat
"Meski begitu, sebenarnya saya yakin, potensi Golkar sebagai partai besar dengan kader politisiya yang matang bisa menghadapi ini," tandas EepBACA JUGA: Lagi, Polisi Grebek Pabrik Sabu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lapas Kian Padat Napi Cepat Bebas
Redaktur : Tim Redaksi