JAKARTA - Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Rudolfus Jack Paskalis mengatakan Partai Golkar (PG) harus mengakomodasi kader muda dalam penetapan calon anggota legislatif (caleg) Pemilu Legislatif (Pileg) 2014.
Menurutnya, penempatan kader muda pada Pileg 2014 harus dijalankan karena sudah disepakati dan diputuskan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II PG.
"Tim Seleksi Caleg PG harus jalankan keputusan Rapimnas. Rapimnas PG memutuskan untuk memberi kuota 30 persen keterwakilan generasi muda," kata Rudolfus kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/4).
Paskalis menjelaskan komposisi kader muda dianggap sebagai langkah strategis partai memeroleh dukungan mayoritas masyarakat yang sedang mengharapkan tokoh muda reformis. "Idealnya memang partai apa pun harus menyasar generasi muda. Mereka harus punya perangkat khusus untuk mewadahi aspirasi. Jumlah 60 persen pemuda merupakan angka signifikan yang harus diperhatikan," tegas Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ini.
Pada kesempatan itu, Selain mendesak PG mengakomodasi kader muda, Paskalis juga menyampaikan lima petisi GMPG pada penetapan Caleg.
Pertama, GMPG menolak caleg-caleg yang diduga telah melakukan tindak pidana korupsi dan menolak politik uang dan nepotisme dalam proses penetapan caleg di tubuh PG.
Kedua, lanjut dia, GMPG meminta kepada PG untuk mengedepankan kader-kader putra daerah serta mendesak kepada PG untuk melaksanakan keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) agar memberikan ruang dan waktu yang seluas-luasnya kepada kader-kader muda dalam Pemilu 2014 yakni sebesar 30 persen keterwakilan generasi muda.
Ketiga, GMPG mendesak pimpinan PG untuk menempatkan calon-calon dekresi ketua umum di tempat-tempat yang bukan lumbung suara partai.
"Keempat, GMPG mendesak pimpinan PG untuk tidak mengutamakan para calon-calon bupati/ wali kota dan gubernur yang sudah dinyatakan gagal dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).
Dan Kelima adalah GMPG mendesak Tim Seleksi caleg PG yang dibentuk PG untuk membuka secara transparan dan objektif, tentang metodologi dan hasil survey bagi para caleg PG," tandasnya.
Mantan Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) Johnson Silitonga mengatakan, Ketua Umum PG Aburizal Bakrie diusung sebagai calon presiden (capres) internal berkat aspirasi kader muda PG. Karena itu, ia meminta PG jangan melupakan peran kader muda partai.
"Yang mengusung Aburizal Bakrie masuk dalam kancah pencalonan capres PG adalah anak muda atau poros muda PG. Anak muda jembatan kehidupan. Kalau jembatan diputus, perjalanan hidup tidak bisa dilanjutkan," katanya. (awa/jpnn)
Menurutnya, penempatan kader muda pada Pileg 2014 harus dijalankan karena sudah disepakati dan diputuskan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II PG.
"Tim Seleksi Caleg PG harus jalankan keputusan Rapimnas. Rapimnas PG memutuskan untuk memberi kuota 30 persen keterwakilan generasi muda," kata Rudolfus kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/4).
Paskalis menjelaskan komposisi kader muda dianggap sebagai langkah strategis partai memeroleh dukungan mayoritas masyarakat yang sedang mengharapkan tokoh muda reformis. "Idealnya memang partai apa pun harus menyasar generasi muda. Mereka harus punya perangkat khusus untuk mewadahi aspirasi. Jumlah 60 persen pemuda merupakan angka signifikan yang harus diperhatikan," tegas Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ini.
Pada kesempatan itu, Selain mendesak PG mengakomodasi kader muda, Paskalis juga menyampaikan lima petisi GMPG pada penetapan Caleg.
Pertama, GMPG menolak caleg-caleg yang diduga telah melakukan tindak pidana korupsi dan menolak politik uang dan nepotisme dalam proses penetapan caleg di tubuh PG.
Kedua, lanjut dia, GMPG meminta kepada PG untuk mengedepankan kader-kader putra daerah serta mendesak kepada PG untuk melaksanakan keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) agar memberikan ruang dan waktu yang seluas-luasnya kepada kader-kader muda dalam Pemilu 2014 yakni sebesar 30 persen keterwakilan generasi muda.
Ketiga, GMPG mendesak pimpinan PG untuk menempatkan calon-calon dekresi ketua umum di tempat-tempat yang bukan lumbung suara partai.
"Keempat, GMPG mendesak pimpinan PG untuk tidak mengutamakan para calon-calon bupati/ wali kota dan gubernur yang sudah dinyatakan gagal dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).
Dan Kelima adalah GMPG mendesak Tim Seleksi caleg PG yang dibentuk PG untuk membuka secara transparan dan objektif, tentang metodologi dan hasil survey bagi para caleg PG," tandasnya.
Mantan Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) Johnson Silitonga mengatakan, Ketua Umum PG Aburizal Bakrie diusung sebagai calon presiden (capres) internal berkat aspirasi kader muda PG. Karena itu, ia meminta PG jangan melupakan peran kader muda partai.
"Yang mengusung Aburizal Bakrie masuk dalam kancah pencalonan capres PG adalah anak muda atau poros muda PG. Anak muda jembatan kehidupan. Kalau jembatan diputus, perjalanan hidup tidak bisa dilanjutkan," katanya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Andi Mallarangeng Tantang KPK Gerak Cepat
Redaktur : Tim Redaksi