BENGKULU--Partai Golongan Karya (Golkar) diprediksikan akan tetap berada di puncak papan atas hasil perolehan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 di Bengkulu. Saat ini Partai Golkar memiliki kursi terbanyak di DPRD Provinsi Bengkulu, yakni mencapai 9 kursi.
Direktur Lembaga Survei Yout Leader Center (YLC), Salahuddin menuturkan salah satu faktor yang menyebabkan Partai Golkar tetap berada di posisi puncak pada Pemilu 2014, karena sudah memiliki massa yang mengakar. Massa Golkar tersebut sulit untuk berpindah ke parpol lain. Terutama bagi masyarakat menganut sistem tradisionil yang terdapat di desa-desa.
"Massa Partai Golkar sudah dapat dikatakan sudah mengakar hingga ke desa-desa. Dari irisan massa Golkar ini terdapat massa yang fanatik, sulit untuk berpaling ke parpol lain. Itu terbukti, meski zaman orde baru sudah berakhir, parpol ini tetap eksis. Bahkan di Provinsi Bengkulu dapat dikatakan termasuk parpol terbesar," tambah Salahuddin.
Salah satu yang bakal membuat parpol ini bertahan berada di posisinya saat ini, karena Golkar ini cukup dikenal parpol yang kondusif. Berbeda dengan Partai Demokrat di sepanjang tahun 2010 hingga akhir 2012 ini sering kali dilanda perseteruan antar internal parpol. Citra kader Golkar yang ada di Bengkulu juga dapat dikatakan masih baik, karena belum ada yang mencuat di media massa atas perilaku korupsinya.
"Selain itu, pergerakan Golkar tetap konsisten menggunakan strategi gerilya. Bila kita cermati, Partai Golkar tetap fokus menggarap konstituen lewat jalur darat. Dengan cara mobilisasi membuat partai berlambang beringin ini bukan hanya dapat menjaga konstituennya, tetap juga berpotensi mendapat swing voter (pemilih yang belum menentukan pilihan) paling besar," tandas Salahuddin.
Meski demikian, kata Salahuddin, Partai Golkar mesti tetap mengantisipasi terkait isu korupsi yang berkembang pada akhir tahun 2012 ini. Seperti yang dirillis Indonesia Corruption Watch (ICW) di beberapa media belum lama ini, menyebutkan Partai Golkar "terkorup".
Karena paling banyak kadernya terjerat kasus korupsi di sepanjang tahun 2012 ini di tingkat nasional. Sepanjang tahun 2012 tercatat ada 52 kader partai politik yang terjerat kasus korupsi, 14 diantaranya merupakan kader Partai Golkar.
"Bila isu tersebut terus didengungkan ke masyarakat, tentu dapat mempengaruhi pilihan pemilih tingkat bawah. Terutama kalangan swing voter," pungkas Salahuddin.(ble)
Direktur Lembaga Survei Yout Leader Center (YLC), Salahuddin menuturkan salah satu faktor yang menyebabkan Partai Golkar tetap berada di posisi puncak pada Pemilu 2014, karena sudah memiliki massa yang mengakar. Massa Golkar tersebut sulit untuk berpindah ke parpol lain. Terutama bagi masyarakat menganut sistem tradisionil yang terdapat di desa-desa.
"Massa Partai Golkar sudah dapat dikatakan sudah mengakar hingga ke desa-desa. Dari irisan massa Golkar ini terdapat massa yang fanatik, sulit untuk berpaling ke parpol lain. Itu terbukti, meski zaman orde baru sudah berakhir, parpol ini tetap eksis. Bahkan di Provinsi Bengkulu dapat dikatakan termasuk parpol terbesar," tambah Salahuddin.
Salah satu yang bakal membuat parpol ini bertahan berada di posisinya saat ini, karena Golkar ini cukup dikenal parpol yang kondusif. Berbeda dengan Partai Demokrat di sepanjang tahun 2010 hingga akhir 2012 ini sering kali dilanda perseteruan antar internal parpol. Citra kader Golkar yang ada di Bengkulu juga dapat dikatakan masih baik, karena belum ada yang mencuat di media massa atas perilaku korupsinya.
"Selain itu, pergerakan Golkar tetap konsisten menggunakan strategi gerilya. Bila kita cermati, Partai Golkar tetap fokus menggarap konstituen lewat jalur darat. Dengan cara mobilisasi membuat partai berlambang beringin ini bukan hanya dapat menjaga konstituennya, tetap juga berpotensi mendapat swing voter (pemilih yang belum menentukan pilihan) paling besar," tandas Salahuddin.
Meski demikian, kata Salahuddin, Partai Golkar mesti tetap mengantisipasi terkait isu korupsi yang berkembang pada akhir tahun 2012 ini. Seperti yang dirillis Indonesia Corruption Watch (ICW) di beberapa media belum lama ini, menyebutkan Partai Golkar "terkorup".
Karena paling banyak kadernya terjerat kasus korupsi di sepanjang tahun 2012 ini di tingkat nasional. Sepanjang tahun 2012 tercatat ada 52 kader partai politik yang terjerat kasus korupsi, 14 diantaranya merupakan kader Partai Golkar.
"Bila isu tersebut terus didengungkan ke masyarakat, tentu dapat mempengaruhi pilihan pemilih tingkat bawah. Terutama kalangan swing voter," pungkas Salahuddin.(ble)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Masih Konsisten di Luar Pemerintahan
Redaktur : Tim Redaksi