Golkar Dorong Pembangunan Infrastruktur Luar Jawa

Rabu, 18 Januari 2012 – 18:53 WIB

JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar (PG) Aburizal Bakrie menegaskan, jika PG berhasil menang pemilu pada 2014, maka itu merupakan  sebuah tugas historis dan misi suci mengawal Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat masuk menjadi kelompok negara maju.

"Sehingga sebelum seabad Indonesia merdeka, Indonesia sudah masuk kelompok negara maju yang aman, sejahtera, modern dan toleran atau memberikan kesempatan sama untuk semua," kata Aburizal dalam pidato politik awal tahun di Jakarta, Rabu (18/1). Tema pidato Ical adalah  'Menuju 100 Tahun Kemerdekaan Indonesia Membangun Kemandirian Bangsa Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat'.

Ia menegaskan, perjuangan Indonesia untuk maju sebelum seabad usia kemerdekaan harus didukung penuh oleh rakyat termasuk kader-kader PG. Ical mengatakan, salah satu faktor yang menunjang pencapaian kemajuan Indonesia adalah di bidang infrastruktur.

"Pembangunan infrastruktur sudah mendesak. Infrastruktur yang sekarang sudah tidak bisa lagi berpacu dengan pertumbuhan ekonomi enam hingga tujuh persen," katanya.
Bekas Menko Kesra itu menegaskan, pembagunan infrastruktur tidak hanya dipusatkan di Pulau Jawa saja. "Tapi, lebih mendesak untuk dilakukan di daerah luar Jawa," katanya.

Dia melihat saat ini justru perkembangan perekonomian daerah lebih pesat dan mengejutkan. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir ini, kata Ical, pembangunan daerah
sudah menjadi motor perkembangan ekonomi nasional. "Percepatan pembangunan infrastruktur adalah kata kunci pembangunan," katanya.

Memang untuk itu Ical mengakui butuh dana besar. Tapi, tegasnya, sebenarnya dana itu bukan masalah. Ia membandingkan, setiap tahun negeri ini harus mengeluarkan Rp300 triliun untuk subsidi BBM dan lainnya. "Merupakan terbesar, lebih besar dari pendidikan," tegasnya. Tahun lalu saja, imbuhnya, untuk subsidi BBM mencapai Rp140 triliun. Tahun sebelumnya lagi Rp100 triliun. "Dalam tiga tahun terakhir ini sudah hampir Rp500 triliun untuk subsidi," katanya.

Sebenarnya, lanjut dia, dana-dana yang ada itu jumlah yang memadai untuk percepatan pembangunan infrastruktur di segala bidang. Makanya, dia meminta PG menjadi mengeluarkan negeri ini dari permasalahan tersebut. "Cari strategi anggaran pro rakyat, mencerminkan asas ekonomi produktif," katanya.

Dia menegaskan, penguatan ekonomi daerah, kebijakan energi dan Sumber Daya Alam (SDA), juga akan menjamin  kemandirian dan pertumbuhan.

Lebih jauh dia mengatakan, perjuangan Indononesia untuk jadi maju juga ditentukan perkembangan dunia. "Kita cerrmati perkembangan global, krisis eropa dan Amerika.
Tapi saya yakin kondisi ini tidak akan membawa dunia dalam depresi besar. Sebaliknya, dua hingga tiga tahun ke depan, dunia akan pulih, pertumbuhan ekonomi global lebih cepat lagi," ujarnya.

Dia menegaskan tidak semua negara merasakan dampak negatif dari krisis-krisis yang terjadi di negara besar itu. "Masih banyak negara yang tidak merasa adanya dampak negatif," tegasnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Anggap Temuan BPK Bukan Hasil Audit Forensik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler