Golkar Institute Diproyeksikan Jadi Tempat Kader Kuasai Ilmu Pemerintahan

Minggu, 31 Januari 2021 – 19:45 WIB
Poster Soft Launching & Publik Lecture Golkar Institute. Foto: Ist for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Golkar Institute Ace Hasan Syadzily, menyatakan komitmen partainya untuk menciptakan kader-kader yang berkualitas.

Salah satunya lewat Golkat Institute, tempat pendidikan yang diproyeksikan agar para kader menguasai segala hal tentang ilmu pemerintahan dan juga ilmu kebijakan pubik.

BACA JUGA: Survei LKPI: PDIP dan Golkar Bersaing Ketat di Puncak

Konsep pembelajaran pun disiapkan dengan matang. Demikian juga dengan kurikulum, silabus dan lain-lain.

Bahkan, untuk merumuskan format yang ideal, Golkar Institute sampai berdiskusi dengan Profesor Kishore Mahbubani dari Lee Kwan Yew School of Public Policy, Singapura.

BACA JUGA: Optimistis Majelis Partai Putuskan Musda Golkar Indramayu X Digelar Januari 2021

"Lewat Golkar Institute, para kader bisa berbagi pandangan tentang ilmu pemerintahan dan kebijakan publik yang harus dikuasi oleh seorang calon pemimpin," ujar Ace dalam keterangannya, Minggu (31/1).

Ace menambahkan, Golkar Institute sendiri dibentuk dengan misi menjadi sekolah partai yang terkemuka.

BACA JUGA: BMKG Ingatkan Potensi Banjir Jakarta, Golkar Minta Dinas SDA Perlu Bersigap

Melalui Golkar Institute inilah, Partai Golkar akan mencetak kepemimpinan atau para calon pemimpin politik yang transformatif, kompeten, inovatif dan berintegritas.

"Calon pemimpin yang memiliki etos kerja yang tinggi, berdaya saing dalam mewujudkan good governance menuju Indonesia maju," ucapnya.

Ada pun visi dari Golkar Institute, kata Ace, menuju kepemimpinan politik yang transformatif, inovatif, berintegritas, memiliki etos kerja dan berdaya saing, serta berwawasan global dalam mewujudkan good government.

Golkar Institute nantinya bakal menggelar diskusi daring secara rutin. Salah satunya membahas kebijakan geopolitik Indonesia ke depan.

"Golkar Institute akan mengadakan kajian geo-politik secara rutin dengan menghadirkan narasumber berkualitas," katanya.

Diskusi terdekat rencananya digelar 2 Februari, menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten dan berkualitas.

Diskusi sekaligus menandai soft launching Golkar Institute, Sekolah Pemerintahan dan Kebijakan Publik.

Narasumber yang dihadirkan antara lain, Profesor Kishore Mahbubani, guru besar terkemuka dari National University of Singapore.

Kemudian, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua Dewan Pembina Golkar Institute, Airlangga Hartarto akan hadir sebagai opening speaker.

"Narasumber lainnya Profesor Ginandjar Kartasasmita, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) yang juga mantan Kepala Bappenas Kabinet Pembangunan VII," katanya.

Ace lebih lanjut mengatakan, Golkar Institute pada awalnya berencana menggelar kursus pemerintahan dan kebijakan publik pada Januari ini.

Namun, karena pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali, program rutin tersebut diundur ke awal Februari. Para peserta merupakan kepala daerah terpilih dari Partai Golkar.

"Seharusnya, pada Januari 2021 kami menggelar kursus pendidikan pemerintahan bagi kepala daerah terpilih Pilkada 2020. Namun, karena kebijakan PPKM Jawa-Bali, kegiatan ini ditunda pelaksanaannya pada awal Februari 2021," katanya.

Menurut Aceh ada tiga bidang yang akan jadi fokus dari kursus yang akan digelar. Pertama, bidang kepemimpinan, sangat penting untuk dikuasai. Karena semua kader partai adalah calon pemimpin partai politik.

Kedua, bidang politik pemerintahan juga sangat penting menjadi bekal para kader beringin yang akan berkiprah di legislatif atau pun eksekutif.

Ketiga, bidang public policy atau kebijakan ekonomi makro. Selain itu, juga bidang lainnya seperti pemahaman di bidang public communications dan stakeholder management.(Antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler