Menang di 165 Daerah Pilkada, Golkar Berpeluang Sukses di Pilpres 2024

Minggu, 13 Desember 2020 – 21:47 WIB
Partai Golkar jelang Pilpres 2024. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Abdul Hafid As Baso mengklaim kemenangan Partai Golkar di 165 daerah pada Pilkada serentak 2020, diperoleh berkat perencanaan dan manajemen yang baik. 

Terbukti,  kemenangan melampaui target yang sebelumnya disampaikan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pada bimbingan teknis pendidikan politik partai berlambang pohon beringin itu, 25 Juli lalu. 

BACA JUGA: Golkar Menang Besar di Pilkada 2020, Bang Emrus Sebut Faktor Airlangga Hartarto

Airlangga menargetkan Golkar menang di 60 persen daerah, sementara hasil yang diperoleh mencapai 61 persen dari 270 daerah yang menggelar Pilkada Serentak 2020.

"Kemenangan Pilkada 2020 melampaui target yang diraih Golkar, menunjukkan adanya suatu extra effort politik," ujar Abdul Hafid dalam keterangannya, Minggu (13/12).

BACA JUGA: Massa Geruduk Polres Ciamis Minta Ditahan untuk Gantikan Rizieq Shihab

Menurutnya, upaya tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan Pilkada 2015.

Capaian Golkar ketika itu hanya mencapai kemenangan 18,21 persen dari 269 pilkada. 

BACA JUGA: Para Jawara Betawi Siap Menyerahkan Diri dan Ikut Ditahan Bersama Rizieq Shihab

Demikian juga pada Pilkada 2017, Golkar meraih kemenangan 53 persen dari 101 pilkada yang digelar. 

"Ini soal leadership, saya meyakini bahwa peningkatan eksponensial dari Pilkada 2015 ke 2017 dan Pilkada 2020, ditopang oleh suatu leadership yang mumpuni dari sosok Ketum Golkar Airlangga Hartarto," katanya.

"Peningkatan capaian politik diperoleh dengan suatu political engineering, melalui governance partai yang profesional dengan orientasi hasil."

Hafid lebih lanjut mengatakan, pernyataan Airlangga tentang target Golkar di Pilkada 2020 beberapa waktu lalu, juga memiliki presisi dengan akurasi tinggi, seturut kerja-kerja politik konkret yang terukur dan manageable. 

Dengan pengertian, leadership ketua umum menjadi intermediate variable dalam menata Golkar secara institusi, dalam mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang partai.

"Kemenangan menandakan kemampuan manegerial Ketua Umum Airlangga Hartarto, mampu mengaktifasi dan mengkosilidir semua mesin partai untuk bekerja dengan capaian double effect," katanya. 

Menurut Hafid, Airlangga dalam arahannya  selalu menunjukkan suatu kompetensi politik yang mumpuni. Tidak saja secara makro politik, namun hingga yang paling mikro politik sekalipun. 

"Sebagaimana imbauan Ketum pada Pilkada 2020, agar bisa menang dengan hasil yang maksimal, maka partai bekerja dari level macro campaign hingga door to door campaign," tuturnya. 

Hafid meyakini, dengan capaian positif di tiga momentum Pilkada 2015, 2017 dan 2020, maka Golkar secara makro politik memiliki akar dan instrumen politik yang mumpuni dan terukur di Pemilu 2024 nanti. 

"Bukan tidak mungkin Golkar kembali merekonstruksi legacy keunggulannya dalam kontestasi politik 2024. Bukan pula ujuk-ujuk, bila nama Ketum Airlangga Hartarto muncul sebagai salah satu kompetitor di bursa Pilpres 2024," pungkas Hafid.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler