JAKARTA - Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, menegaskan bahwa hubungan partainya dengan Partai Demokrat hingga kini masih mesraIdrus bahkan menepis anggapan tentang semakin mesranya Demokrat dengan PDIP.
"Berbagai pernyataan yang mengklaim bahwa Demokrat makin mesra dengan PDIP, itu hanya sebatas bumbu politik," tegas Idrus Marham di komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (29/11).
Bahkan Idrus menganggap kabar yang menyebut kursi menteri dari Golkar akan diberikan kepada PDIP seiring semakin santernya isu reshuffle, sebagai sesuatu yang tidak mungkin
BACA JUGA: Gayus Lumbuun Lengser dari Posisi Ketua BK DPR
Pasalnya, kabinet disusun berdasaarkan kompromi koalisi partai pendukung pasangan SBY-Boediono."Kalau diganti baik di koalisi maupun kabinet itu tidak mungkin
BACA JUGA: Pelantikan Agusrin Dijaga Ketat
Menurut Idrus, pertemuan Ketua Umum (Ketum) Golkar Aburizal Bakrie dengan Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pekan lalu juga tidak menyinggung soal kabinet
Idrus mengakui, reshuffle memang hak prerogatif presiden
BACA JUGA: Bentuk Konfederasi, PPP Gandeng PBB dan PKNU
Namun tanpa bermaksud mengintervensi hak presiden, Idrus mengatakan, keberadaan koalisi memang membawa konsekuensi tentang perlunya pertimbangan dari seluruh anggota koalisi dalam memustuskan hal-hal penting soal pemerintahan"Soal reshuffle sepenuhnya hak prerogatif presidenTapi, itu ada etikanyaKalau Presiden ingin mengganti menteri yang dari partai politik tentu presiden tentu berkomunikasi dulu dengan ketua umum GolkarDan selama ini, itu belum terjadiJadi tidak mungkin itu," jelasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senin Sore, Mendagri Lantik Agusrin
Redaktur : Tim Redaksi