Golkar Minta Hentikan Politik Fitnah

Senin, 10 Januari 2011 – 17:17 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham meminta semua pihak untuk menghentikan politik fitnah, intrik dan penzaliman, sebagaimana yang sering terjadi di tahun 2010Kalau politik intrik masih digunakan, kata Idrus, bangsa ini tentu tidak akan mengalami kemajuan.

"Bila politik fitnah dan intrik serta penzaliman masih dilakukan di tahun 2011 ini, bangsa Indonesia tidak akan mengalami kemajuan, bahkan malah akan mengalami kemunduran," kata Idrus, saat konferensi pers Fraksi Partai Golkar di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/1).

Dikatakan Idrus, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie merasa sedih, karena dinamika politik tahun 2010 diwarnai oleh politik fitnah, intrik dan politik penzaliman

BACA JUGA: Mubarok Dinilai Sejajarkan Diri dengan Tuhan

"Beliau sedih, bukan karena nama beliau dikaitkan dengan politik intrik
Tapi, bila tradisi semacam itu terus dipertahankan, maka bangsa ini tidak akan bisa bersaing dengan negara-negara maju lainnya," kata Idrus.

Bertolak dari pengalaman dinamika politik tahun 2010, Golkar menurut Idrus pula, akan menjadikan tahun 2011 sebagai momentum menjalankan tujuh hal

BACA JUGA: PAN Mantap Capreskan Hatta Rajasa

"Pertama, dijadikan momentum untuk mengubah politik pembongkaran menjadi politik penataan
Kedua, merubah tradisi intrik menjadi tradisi mengemukakan gagasan konseptual dengan keberanian dan kecerdasan," tegasnya.

Ketiga, menurut Idrus, momentum untuk merubah politik fitnah menjadi politik harmoni dan produktif

BACA JUGA: Gerindra Tak Pernah Setuju DPR Bangun Gedung Baru

Sedangkan yang keempat, momentum untuk merubah wacana menjadi program nyata sebagai instrumen politik partai"Kelima, momentum untuk membangunKeenam, momentum untuk meningkatkan kualitas hidup dan daya saing bangsa(Dan) Ketujuh, momentum untuk menjadikan hukum sebagai panglima, sehingga tidak ada lagi politisasi hukum," paparnya.

"Tujuh hal tersebut di atas, menjadi dasar (bagi) Partai Golkar menjalankan fungsi legislasi maupun budgeting-nya di parlemen," tambah Idrus.

Terakhir, Idrus menegaskan bahwa Golkar saat ini dan di masa depan akan menghindari politik abu-abu"Harus ada keberanian untuk menyampaikan pandangan politik beserta segala resikonya," pungkasnya(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Terus Galang Dukungan Kiai Jatim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler